Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Barcelona mengalami nasib naas karena sudah empat kali terbuang dari kompetisi Benua Eropa hanya dalam jarak setahun lebih 77 hari.
Kompetisi antarklub di Benua Eropa masih menjadi momok menakutkan dalam karier kepelatihan Xavi Hernandez.
Sejauh ini, Xavi Hernandez sudah melakukan perbaikan yang cukup signifikan di Barcelona.
Setengah musim pertama melatih klub tersebut dihabiskan sang pelatih dengan menderita puasa gelar.
Musim kedua digunakan oleh Xavi sebagai sarana balas dendam akan kegagalan sebelumnya.
Klub berjuluk La Blaugrana tersebut mampu memenangi gelar Piala Super Spanyol pada musim 2022-2023.
Selain itu, La Blaugrana juga berhasil menghuni puncak klasemen sementara Liga Spanyol.
Xavi ternyata tetap tidak boleh menyombongkan diri meski mengoleksi rentetan hasil bagus.
Baca Juga: Jadwal Liga Spanyol Pekan Ini - Real Madrid Vs Atletico Madrid, Misi Obat Sakit Hati Barcelona
Ia masih memiliki pekerjaan rumah besar kala klubnya melakoni kompetisi level Benua Eropa.
Dilansir BolaSport.com dari Transfermarkt, Barcelona sudah empat kali tersingkir dari dua kompetisi Benua Eropa yang berbeda dalam waktu setahun lebih 77 hari.
Kesialan tersebut diawali dari hasil buruk yang diraih Frenkie de Jong dan kawan-kawan pada musim 2021-2022.
Saat itu, Xavi mewarisi klub asuhan Ronald Koeman yang mengalami penurunan hasil.
Laga Liga Champions pertama Xavi hanya berakhir dengan hasil imbang 0-0 melawan Benfica.
Untuk menyelamatkan muka, La Blaugrana harus mengalahkan Bayern Muenchen pada laga selanjutnya.
Akan tetapi, kemenangan gagal diraih justru mereka takluk dengan skor 0-3.
Baca Juga: PSG Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Lionel Messi Murka dengan Junior Ronaldo
Gagal lolos ke fase gugur Liga Champions, Barcelona harus terlempar ke Liga Europa.
Namun, nasib mereka belum juga membaik meski sudah berpindah kompetisi pada saat itu.
Xavi hanya mampu membawa anak asuhannya lolos hingga babak perempat final sebelum disingkirkan Eintracht Frankfurt dengan agregat 3-4.
Musim 2021-2022 menjadi periode yang harus dilupakan oleh klub yang bermarkas di Stadion Camp Nou tersebut.
Memasuki musim baru, La Blaugrana hasil dengan motivasi lebih besar berkat transaksi transfer mereka.
Kehadiran pemain-pemain seperti Robert Lewandowski, Jules Kounde, dan Raphinha diyakini mampu membawa mereka berjaya di Liga Champions.
Prediksi tersebut tidak terjadi karena laju Barcelona kembali terhenti di fase grup.
Baca Juga: Kiper Sevilla Kena Tinju dan Gelut dengan Penyusup Lapangan di Liga Europa
Kembali terlempar ke Liga Europa, nasib mereka justru lebih buruk dari musim sebelumnya.
Menghadapi Manchester United pada babak play-off, Barcelona langsung tersingkir setelah kalah agregat 3-4.
Barcelona harus rela mendapat pukulan telak hingga empat kali dalam dua musim melakoni kompetisi di Benua Eropa.