Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bulu tangkis adalah salah satu olahraga yang cukup populer di kawasan Asia.
Tapi sayangnya, popularitasnya tersebut tidak pernah sampao seperti basket, sepak bola, atau tenis.
Di luar Asia, olahraga yang satu ini tergolong kurang populer dan kurang digemari.
Padahal sejatinya, sama seperti olahraga yang lain, bulu tangkis juga menyajikan pertandingan super ketat yang menarik untuk disimak.
Apalagi olahraga ini juga masuk ke dalam Olimpiade dan dipertandingkan secara resmi.
Baca Juga: KONI Pusat Sahkan Koperasi Olahraga Jaya Indonesia dan Cetak Sejarah
Ada beberapa hal yang bisa menjawab soal pertanyaan kenapa bulu tangkis kurang populer di dunia.
Penasaran apa saja jawabannya? Berikut pembahasan lengkapnya seperti dikutip dari Racket Fun.
Kurangnya Perhatian Media Massa
Agar olahraga mendapatkan momentum dan menjadi terkenal, olahraga ini wajib sekali untuk dikenali banyak orang.
Sayangnya, hal ini kurang begitu diperhatikan di bulu tangkis.
Di bulu tangkis, media hanya fokus pada turnamen besar.
Padahal, ada banyak sekali turnamen yang lebih kecil yang digelar setiap tahunnya.
Hal ini membuat bulu tangkis kurang dikenali dan ketika dikenali, orang hanya tahu turnamen besarnya saja.
Tenis Dominan Soal Olahraga Raket
Ada 31 olahraga raket yang ada di dunia ini dan ketika ditanya, mayoritas orang akan ingat tenis terlebih dahulu.
Tapi bagaimana bulu tangkis bisa bersaing dengan olahraga seperti Tenis, yang sangat mirip dalam banyak hal dan telah menguasai dunia?
Baca Juga: Kiper Sevilla Kena Tinju dan Gelut dengan Penyusup Lapangan di Liga Europa
Akan sangat sulit karena dari sisi apapun, tenis berhasil lebih dominan di sunia.
Lebih Ditujukan Sebagai Hiburan daripada Olahraga
Sama seperti olahraga raket yang 'lebih keras', bulu tangkis adalah permainan yang membutuhkan kekuatan dan stamina yang luar biasa dan juga speed yang baik.
Namun ada yang menganggap bahwa bulu tangkis adalah olahraga yang hanya dimainkan oleh orang yang tidak punya tenaga sehingga mereka menjadikan olahraga ini sebagai hiburan daripada olahraga sesungguhnya.
Anggapan ini sangat tidak benar namun imej tersebut sudah sangat melekat dan cukup menjadi tantangan tersendiri untuk mengubahnya.