Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap penguji Ducati, Michele Pirro mengatakan jika Ducati seharusnya sudah juara dunia bersama Andrea Dovizioso pada tahun 2017 lalu.
Pirro menjadi sosok dibalik layar atas kesuksesan Ducati pada MotoGP 2022, dengan meraih gelar juara dunia setelah penantian 15 tahun.
Pembalap kelahiran San Giovanni Rotondo itu, sudah bertugas untuk mengembangkan Desmosedici sejak tahun 2013 silam.
Saat itu tugasnya sangatlah berat, karena harus membantu mengembangkan motor yang ramah untuk semua pembalap.
Pasalnya Ducati gagal total di kelas utama MotoGP, meskipun saat itu diisi oleh pembalap seperti Valentino Rossi.
Pembalap yang dijuluki The Doctor itu, hanya mampu menyelesaikan musim 2011 dan 2012 tanpa meraih satu kemenangan pun.
Kegagalan legenda MotoGP itu, membuat banyak pihak menilai hanya Casey Stoner yang bisa menjinakkan Ducati.
"Saat itu dikatakan bahwa dengan motor itu hanya Stoner yang bisa cepat," ucap Pirro dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Saya selalu berpikir bahwa saya adalah pembalap normal, seperti Valentino Rossi dan banyak pembalap lainnya yang membutuhkan feeling di depan."
Baca Juga: Menuju Setelan Pabrik, Bos Aprilia Ingin Pengembangan Motor MotoGP Dibatasi
"Saya bekerja keras untuk menyampaikan kepada para insinyur apa yang dirasakan pembalap di atas Desmosedici."
"Dan itu menyebabkan motor menjadi lebih baik dan lebih baik lagi."
Seiring berjalannya waktu, pengembangan yang dilakukan oleh Ducati bersama Pirro mulai membuahkan hasil.
Terutama ketika memasuki periode tahun 2017, bersama Andrea Dovizioso.
Bersama pembalap Italia, mereka sukses menjadi runner-up juara dunia selama tiga tahun berturut-turut.
Pirro menilai jika Ducati sebenarnya tidak perlu menunggu 15 tahun, untuk meraih gelar juara dunia.
Andai saja Dovizioso pada tahun 2017 bisa tampil sedikit lebih baik, terutama pada tiga seri terakhir.
"Saya pikir kami bisa memenangkan 2017 dengan Dovi," ucap Pirro.
"Jika dia melakukannya sedikit lebih baik di Phillip Island, dia bisa menang tahun itu."
Baca Juga: Jelang MotoGP 2023, Bos Yamaha Justru Ungkap Mesin YZR-M1 Telat Setahun
"Tapi kejuaraan yang paling 'menyakitkan' bagi saya adalah tahun 2020, ketika Joan Mir menang Juga di tahun 2021, jika Pecco tidak jatuh di Misano, situasinya akan berubah."
"Saya pikir kami bisa memenangkan dua gelar lagi selain musim lalu."
"Di tahun bersama Dovi, mungkin itu karena dia sendiri tidak percaya menjadi juara dunia itu mungkin."
"Dia cukup menyelesaikan dua balapan sedikit lebih baik, dan hasil akhirnya akan berbeda."
"Motor yang kami miliki sejak 2017 adalah yang paling lengkap, tapi jika Anda terjatuh, jika Anda melakukan kesalahan maka akan dimanfaatkan Marc Marquez.
Baca Juga: Performa Belum Maksimal, Marc Marquez Rindu Tekanan di Sirkuit