Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - MotoGP 2023 belum dimulai tetapi pembalap sudah punya bayangan soal apa yang akan mereka hadapi dalam sembilan bulan ke depan.
Tahun 2023 akan menjadi tahun yang sibuk dan panjang bagi MotoGP.
Akan ada 21 seri yang digelar di 18 negara berbeda dengan 10 negara di antaranya berada di luar Eropa, termasuk salah satunya Indonesia.
MotoGP memang sedang mencoba menjangkau lebih banyak wilayah setelah lama berpusar di kawasan Benua Biru.
Jumlah 21 seri ini di satu sisi juga yang terbanyak sepanjang sejarah kejuaraan balap motor grand prix. Lomba yang diikuti pun lebih banyak.
Penambahan sprint membuat pembalap akan melahap dua lomba di setiap akhir pekan. Artinya, akan ada 42 balapan dalam satu musimnya.
Dari sisi penggemar, bertambahnya jumlah balapan menjadi kabar baik karena aksi yang lebih banyak untuk disaksikan.
Akan tetapi, dari sisi pembalap dan tim, tekanan yang mereka hadapi kian berat karena ada lebih banyak poin kejuaraan yang dipertaruhkan.
Selain itu jadwal padat pada MotoGP tahun ini membuat mereka akan makin jauh dari keluarga di rumah.
Baca Juga: WSBK Indonesia 2023 - Aspal Jadi Sorotan, Kesan Pertama Danilo Petrucci tentang Sirkuit Mandalika
Hal ini seperti yang diutarakan oleh pembalap LCR Honda, Alex Rins.
"Yah, istri saya akan mengganti kunci rumah karena jadwal ini, dengan balapan Kazakhstan dan India yang baru," canda Rins, dikutip BolaSport.com dari Crash.
"Tapi tidak sih, itu hanya lelucon, rasanya menyenangkan bisa menemukan tempat-tempat baru, trek-trek baru."
"Pastinya akan lebih sulit, karena kami akan lebih sering berada jauh dari rumah, tapi itu terlihat bagus," tambahnya.
Mengunjungi tempat-tempat baru menjadi satu sisi positif yang diambil pembalap dari agenda kejuaraanya yang padat ini.
Ucapan senada dilontarkan pembalap anyar tim Red Bull KTM, Jack Miller, yang berasal dari luar Eropa, tepatnya di Australia.
"Fantastis bagi kejuaraan ini untuk menyebar sedikit lebih banyak dan bukan hanya berbasis di Eropa, saya pikir kita bisa bilang begitu," ucap Miller.
"Saya suka ide itu, menyebarkannya. Saya suka membawa MotoGP ke seluruh dunia. Saya pikir itulah tujuannya dan begitulah seharusnya."
"Jadwalnya sendiri terlihat bagus."
Baca Juga: Apa yang Bikin Marc Marquez Beda dari Valentino Rossi? Ini Jawabannya!
"Balapan terakhir pada akhir bulan November, jadi kami selesai lebih lama tetapi kejuaraannya juga dimulai lebih terlambat."
MotoGP 2023 akan dibuka pada 24-26 Maret dengan seri GP Portugal. Tahun lalu MotoGP dimulai pada pekan pertama dari bulan ketiga ini.
"Selain itu ada dua kali jeda kompetisi yang cukup di pertengahan yaitu setelah Le Mans dan Sebelum Silverstone," tambah Miller.
"Jadi para pembalap bisa mendapattkan waktu yang hilang di rumah."
Antusiasme untuk mengunjungi tempat baru pun dirasakan Maverick Vinales yang akan menjalani musim penuh keduanya bersama Aprilia.
Vinales melihat penting bagi MotoGP untuk mengunjungi negara-negara dengan basis penggemar yang besar.
India adalah contohnya. Negeri Bollywood merupakan salah satu pasar motor terbesar di dunia seperti halnya Indonesia.
"Bagi saya itu hebat karena tentu saja saya suka balapan," ucap Vinales.
"India penting bagi kami, karena saya dapat melihat banyak penggemar kami di India, seperti Indonesia."
Baca Juga: Protes ke MotoGP, Bos Aprilia Tak Senang Ducati Main Keroyokan
"Ini akan banyak meningkatkan MotoGP. Bagi saya, ini kabar baik," tambah pembalap berjuluk Top Gun tersebut.
Pendapat berbeda dimiliki rekan setim Vinales yaitu Aleix Espargaro. Pembalap reguler tertua di MotoGP ini kurang sepakat dengan penambahan jumlah seri.
Pembalap yang akan berusia 34 tahun pada 30 Juli nanti ini melihat makin banyaknya lomba berarti makin besarnya tuntutan fisik dan mental kepada pembalap.
Sorotan Espargaro tertuju kepada pengujung musim ketika delapan seri terakhir berlangsung dalam rentang waktu 10 pekan saja.
"Sangat sulit. Ini akan sangat menuntut fisik dan mental, dengan sprint race dan trek baru," ucap pemenang GP Argentina ini.
"Terutama di bagian akhir tahun, akan sulit untuk melakukan tiga balapan berturut-turut, dua kali, jauh dari rumah."
"Saya akan berusaha mengatur sebanyak mungkin waktu dengan tim dan keluarga saya, mungkin saya akan lebih sering bepergian dengan anak-anak saya."
"Mari kita lihat bagaimana saya akan mengaturnya. Saya memiliki perasaan bahwa bagian terakhir akan sangat menuntut bagi para pebalap dan semua orang di paddock."
Baca Juga: Dapat Jatah Komponen Baru, Aprilia Justru Kerja Dua Kali Lipat