Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - FIFA direncanakan menggelar pendidikan mengenai aturan dan hukuman pengaturan skor di Indonesia pada pertengahan Juni 2023.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam sesi jumpa pers di GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (5/3/2023).
Yang dilibatkan dalam pendidikan FIFA ini meliputi wasit hingga pemain.
Baca Juga: Kisah Mengerikan dari Cedera Marc Marquez, Bunyi Tulang Sampai Terdengar!
"Kami sudah bersepakat sama FIFA. Kalau tidak meleset itu akan ada pendidikan mengenai aturan dan hukuman pengaturan skor," ucap Erick Thohir.
"Kalau tidak salah, pertengahan Juni 2023."
"FIFA ke sini, membuat sistem pelatihan untuk seluruh pemain dan wasit mengenai pengaturan pertandingan," sambung pria kelahiran Jakarta itu.
Baca Juga: Kisah Mengerikan dari Cedera Marc Marquez, Bunyi Tulang Sampai Terdengar!
Erick Thohir menuturkan, FIFA juga bakal menyiapkan sistem untuk mengindikasi match fixing.
Nantinya sistem tersebut akan terhubung langsung ke handphone Erick Thohir.
Pria berusia 52 tahun itu sangat takjub dengan kecanggihan teknologi yang dimiliki FIFA.
Baca Juga: Pengakuan Marc Marquez Bikin Konfliknya dengan Valentino Rossi Menyisakan Misteri
"FIFA akan menaruh sistem indikasi pengaturan skor, sistemnya canggih," tutur Erick Thohir.
"Bahkan kami akan dikoneksian ketika ada indikasi match fixing."
"Langsung ke HP saya, janjinya FIFA seperti itu," ujar mantan Presiden Inter Milan tersebut.
Dia menambahkan apabila terdeteksi pengaturan skor, sistem ini akan memberikan sinyal berupa warna.
Ada warna hijau, kuning, dan merah.
Jika warna merah yang muncul bakal langsung dilakukan investigasi.
"Kalau ada pertandingan muncul warna merah, berarti terjadi match fixing, itu akan diinvestigasi," tutur Erick Thohir.
Dia berharap sistem yang disiapkan FIFA untuk mendeteksi pengaturan skor dapat bermanfaat untuk sepak bola Indonesia.
"Terima kasih untuk FIFA, apa kita bisa bikin sistem itu? Artinya apa? Suporter yang selama ini mungkin tidak puas dengan sepak bola Indonesia," ucap pria yang menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
"Karena merasa: 'Oh, ini ujung-ujungnya ada penalti'."
"Ketidakpuasan ini harus diperbaiki. Caranya diperbaiki dulu pengaturan skor ini," tutupnya.