Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir membeberkan catatan-catatan dari Konfederasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait stadion yang akan digunakan sebagai venue Piala Dunia U-20 2023.
Sampai saat ini terdapat enam stadion yang sudah diajukan oleh Indonesia sebagai venue Piala Dunia U-20 2023.
Daftar stadion itu ada Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang).
Dari enam stadion tersebut ternyata masih ada catatan-catatan dari FIFA.
Ketum PSSI sekaligus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mengatakan semua stadion mendapat sorotan dari FIFA.
Baca Juga: PSSI: Venue Piala Dunia U-20 2023 Bisa Berkurang Jadi 4 Stadion
Jadi harus segera dibenahi karena Piala Dunia U-20 2023 sendiri bakal berlangsung di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang.
“Catatan FIFA ada (untuk semua stadion),” ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Senin (6/3/2023).
“Bukan saya yang catat, tapi ini catatan dari FIFA,” ucapnya.
Mantan Presiden Inter Milan itu mengatakan memang banyak catatan yang harus dibenahi.
Erick Thohir membeberkan setiap stadion masih memiliki masalah.
Insfrastruktur stadion ada yang dianggap belum memenuhi kriteria.
Baca Juga: Rekan Shin Tae-yong Tanggapi Panggilan Justin Hubner ke Timnas U-20 Belanda
Disetiap stadion ada catatan masing-masing dan ini harus segera diperbaiki sebelum FIFA datang melakukan audit.
FIFA memang berencana melakukan audit atau mengecek ulang venue Piala Dunia U-20 pada 21-27 Maret 2023.
Untuk itu, sebelum dilakukan audit Erick Thohir bakal melakukan pengecekan pada akhir pekan ini.
"Banyak ini (catatannya), contoh Jakarta kamera platform,harus ada rigging untuk broadcast, ada standartnya. Harus ada pagar pembatas, tempat latihan,” kata Erick Thohir.
“Di Stadion Si Jalak Harupat VIP tribune, kawasan, area broadcaast, pagar,” lanjutnya.
Baca Juga: PSSI Buka Suara Kenapa Izin Laga Sepak Bola Sulit Ketimbang Konser
“Kemudian Palembang ada catatan di parkir, function room belum berubah padahal sudah ada catatn FIFA. Manahan itu lapangan, Surabaya terkait akses, media, area penonton difabel, parkir. Kursi selatan, parkir, pagar, banyak ini.”
Dengan begitu, pria berusia 52 tahun itu menilai bahwa catatan tersebut menurutnya ngeri-ngeri sedap.
“Makanya ngeri-ngeri sedap ini (catatannya),” tuturnya.
Setelah mendengarkan catatan tersebut dari FIFA, Erick pun mengaku cukup terkejut.
Sebab dari catatan tersebut bahkan FIFA berhak mencoret stadion yang sudah disiapkan nanti.
Bahkan dari enam stadion yang sudah disiapkan itu, FIFA berhap mencoret menjadi empat venue saja yang akan digunakan.
Baca Juga: Blackpink Jadi Konser Terakhir di SUGBK, Bagaimana Peluang Dipakai Persija?
Untuk itu, agar permasalahan ini tak terjadi dalam sisa waktu yang ada yakni 15 hari jelang audit FIFA.
Erick mengaku siap bergerak cepat untuk bisa memenuhi persyaratan FIFA nantinya.
“Saya memutuskan hari Sabtu, Minggu, dan Senin akan mendatangi seluruh stadion,” pungkasnya.
“Saya juga akan meminta perwakilan dari kami LOC, FIFA, dan perwakilan pemerintah pusat serta daerah untuk turun bersama.”