Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami, menjalani MotoGP 2023 dengan misi besar demi mempertahankan masa depannya.
Derasnya kehadiran pembalap muda mau tak mau bakal menggerus keberadaan pembalap-pembalap veteran, termasuk Nakagami yang telah menginjak usia 31 tahun.
Dalam peluncuran tim LCR Honda Idemitsu untuk MotoGP 2023 pada Selasa (7/3/2023), pembalap asal Jepang itu mengungkap target untuk tampil kompetitif.
Musim 2023 akan menjadi musim pembuktian bagi Nakagami yang akan menjalani musim keenamnya di kelas para raja.
Maklum, sejak terjun ke kelas utama pada 2018, sampai sekarang Nakagami belum pernah meraih satu kali podium pun.
Pencapaian terbaik Nakagami adalah posisi keempat pada GP Andalusia 2020, GP Eropa 2020, dan GP Spanyol 2021.
Nakagami menyatakan bahwa ia ingin tampil lebih kompetitif lagi.
Pemenang dua balapan grand prix ini secara tersirat mengharapkan kesempatan dari penambahan sprint dalam format akhir pekan lomba MotoGP.
"Tujuan saya pada 2023 adalah menjadi kompetitif," kata Nakagami dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
Baca Juga: Luca Marini Berharap Jumlah Lap Balapan MotoGP Dikurangi
"Kita punya format akhir pekan yang berbeda, kita punya sprint race. Jadi kita punya 21 plus 21 lomba, ada 42 lomba."
"Kompetisinya akan menjadi sulit dan padat. Akan tetapi, kami siap untuk bersaing."
"Semoga tim bisa mempersiapkannya dan meraih kesuksesan saat balapan dan sepanjang musim."
"Jadi kami siap dan semoga kami bisa mengalami musim yang hebat," tambahnya.
Nakagami harus menunjukkan performa lebih untuk mempertahankan posisinya di panggung kelas para raja.
Tahun lalu Nakagami santer dikabarkan akan keluar dari MotoGP karena kemunculan jawara-jawara baru dari Asia.
Satu yang paling disorot adalah Ai Ogura yang musim lalu menjadi runner-up Moto2.
Sebagai informasi, kursi yang sedang diduduki Nakagami di LCR Honda Idemitsu dikhususkan untuk pembalap Asia.
Tantangan lain Nakagami adalah sejarah cedera setelah dua kecelakaan besar yang dialaminya pada musim lalu.
Baca Juga: Marco Bezzecchi Pede Cetak Kemenangan Perdana hingga Rebut 1 Kursi di Tim Pabrikan
Insiden terakhir terjadi di MotoGP Aragon pada September silam ketika dia bertabrakan dengan Marc Marquez (Repsol Honda).
Tangan kanan Nakagami retak dan yang membuat lebih parah adalah ia terburu-buru kembali demi tampil di seri kandang, MotoGP Jepang, lima pekan setelah operasi.
Keputusan itu yang sempat membuat Manajer Tim LCR Honda, Lucio Cecchinello, merasa bersalah.
"Sebenarnya Honda tidak menekan apapun, mereka tidak meminta apapun. Itu adalah keputusan Taka setelah berkonsultasi pada dokternya," kata Cecchinello.
"Tetapi sepertinya kami sebagai tim telah membuat kesalahan karena membiarkannya nekat tampil."
"Padahal jarinya masih harus rehat, apalagi pada saat balapan Taka terlihat masih menggerakkan tangannya (tanda sakit,red) dan itu membuat semakin parah.
"Maka dari itu dokter menyarankan operasi kedua untuk mencegah infeksi. Jadi saya sekarang menyalahkan diri saya karena tidak mencegahnya," kata Cecchinello.
Baca Juga: Mimpi-Mimpi Lomba LCR Honda