Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Carolina Marin masih memiliki asa besar untuk kembali pada persaingan tunggal putri papan atas dunia. Target utamanya saat ini adalah Kejuaraan Dunia 2023 dan mengejar tiket menuju Olimpiade Paris 2024.
Marin tengah berusaha meniti kembali jalan menuju tangga kesukesannya setelah diterpa cedera yang membuatnya harus absen pada Olimpiade 2020 lalu.
Meski sudah memenangi semua gelar mayor di usia 29 tahun, tidak lantas membuat peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu berpuas diri.
Hantaman cedera ACL pada kedua belah lututnya juga tak membuat ia mudah menyerah dalam mengejar setiap target besar dalam kariernya.
Asa untuk kembali menjadi pemimpin di sektor tunggal putri masih membara dalam diri Marin.
Target besarnya tahun ini adalah Kejuaraan Dunia 2023, yang akan digelar pada 21-27 Agustus di Copenhagen, Denmark.
Kalungan tiga medali emas Kejurdun pada 2014, 2015 dan 2018, terbanyak di tunggal putri, seperti belum cukup memenuhi hasrat juara pemain kidal itu.
"Saya berusaha untuk terus meraih kemenangan demi kemenangan, laga demi laga satu per satu," ucap Marin dalam konferensi pers bersama LaLiga yang dihadiri BolaSport.com secara virtual, Rabu (8/3/2023).
"Tidak mau terlalu memikirkan secara khusus, tetapi salah satu tujuan (besar) saya tahun ini adalah Kejuaraan Dunia 2023 di Denmark nanti," tandasnya.
Marin telah melewatkan edisi 2021 saat turnamen itu sejatinya digelar di kampung halamannya sendiri. Ia terpaksa absen karena masih melanjutkan proses rehabilitasi untuk lututnya.
Sedangkan pada edisi 2022 di Tokyo, Jepang, Juara Eropa enam kali belum berhasil membawa medali setelah terhenti di perempat final.
Marin kalah dari pemain nomor satu saat ini yaitu Akane Yamaguchi (17-21, 17-21) yang akhirnya menjadi juara.
Selain masih mengejar target di Kejuaraan Dunia, Marin juga memfokuskan dirinya pada kompetisi akbar musim panas, Olimpiade Paris 2024.
"Tentu saja tujuan besar saya masih Olimpiade Paris 2024," kata Marin.
"Saya masih mau mengejar itu. Saya masih punya satu setengah tahun untuk mempersiapkan diri ke sana."
"Saya bekerja keras untuk mengejar spot itu. Kondisi fisik saya bugar, tidak ada lagi rasa sakit di lutut saya, tidak ada lagi tekanan yang saya rasakan. Saya mulai kembali menikmati bulu tangkis dan saya merasa saya bisa kompetitif lagi."
"Tahun ini (memasuki kualifikasi Olimpiade, red) akan ada banyak turnamen dalam kalender BWF, saya harus terus meningkatkan konsentrasi saya dan saya merasa sangat baik dan siap sekali (terjun ke turnamen)," jelas Marin.
Meski sudah hampir satu dekade Marin meramaikan peta persaingan tunggal putra dunia, ia masih menjadi andalan tunggal putri Negeri Matador.
Baca Juga: German Open 2023 - Angin Segar Kento Momota Setelah Tumbangkan Shi Yu Qi dalam Final Kepagian
Tidak heran jika Spanyol pun masih menaruh harapan besar pada Marin mengingat beberapa kompatriotnya termasuk Clara Azurmendi belum mendekati levelnya.
Di sisi lain, tantangan berat Marin saat ini bisa dikatakan sering kesulitan menghadapi pemain Asia Timur yaitu China, Korea Selatan, dan China.
Marin sempat kecolongan dengan kuartet China: Han Yue, He Bing Jiao dan Zhang Yi Man, dan Chen Yu Fei dalam empat turnamen beruntun pada akhir 2022 hingga awal 2023.
Sedangkan pada awal 2023 ini, Marin membukukan dua kali perempat final (Malaysia Open dan India Open) serta satu runner-up dari Indonesia Masters 2023.
Pada final di Istora Marin kalah rubber game dari An Se-young (Korea Selatan).
Baca Juga: Diidolai Putri KW, Carolina Marin Sampaikan Pesan Khusus untuk Tunggal Putri Indonesia