Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kekalahan dari Danny Kingad pada ONE Fight Night 7 tak membuat Eko Roni Saputra minder. Malahan wakil unggulan Indonesia di MMA bersemangat untuk berusaha lebih keras lagi.
Eko Roni Saputra dikalahkan oleh Danny Kingad melalui keputusan angka multak dalam pertarungan kelas terbang ONE Championship di Bangkok, Thailand, 25 Februari lalu.
Kekalahan ini memutus rententan hasil positif Eko Roni yang sebelumnya selalu menang dalam satu ronde dalam tujuh pertandingan beruntun.
Akan tetapi, tidak ada penyesalan dalam diri Eko.
Malahan dia senang bisa bersaing dan mendapatkan pelajaran dalam percobaan pertamanya untuk menembus persaingan gelar di kelasnya GOAT MMA, Demetrious Johnson.
"Bersyukur bisa ketemu Danny dan dia mengakui kekuatan saya. Bagi saya, permainan tiga ronde ini memuaskan," kata Eko dalam wawancara virtual bersama BolaSport.com, Rabu (8/3/2023).
Danny Kingad sendiri merupakan lawan pertama Eko dari jajaran petarung peringkat lima besar penantang gelar.
Eko sebenarnya kurang diuntungkan karena pertandingan digelar di ring tinju alih-alih di circle, sebutan arena MMA di ONE.
Di ring keunggulan Eko dalam gulat menjadi terbatasi.
Baca Juga: Hasil ONE Fight Night 7 - Semangat Juang Eko Roni Belum Cukup untuk Atasi Petarung No 3
Beberapa kali Eko kehilangan momentum untuk memegang kendali dalam pertarungan bawah karena wasit menarik kembali posisinya dan Danny agar tidak keluar.
Dalam situasi ini, hampir mustahil untuk memastikan bahwa posisi tubuh kedua petarung sama sekali tidak berubah.
"Betul lebih menguntungkan di circle karena itu spesialisasi saya. Tapi saya mengakui kekalahan dan tak mau menyalahkan masalah ring atau circle," jawabnya.
Pertarungan tidak berjalan dengan mudah bagi Eko sejak awal.
Danny mengejutkan Eko karena tidak menggunakan kemampuan striking-nya tetapi mengadu pertarungan bawah yang dikira menjadi zonanya petarung Indonesia ini.
"Makanya game-game saya banyak yang hilang. Di ronde pertama saya pikir kok game dia berubah dari yang saya pelajari," ujar Eko.
"Dia biasanya tendang-tendang atau injak kaki tapi kok gak ada. Unik saya lihat. Bagi saya dia pintar dan pelatihnya pintar dalam mengatur strategi."
"Dan luar biasa. Saya waktu pulang dan ketemu istri, saya bilang ini baru rasanya pertarungan (tertawa)."
"Walaupun kalah, saya sangat puas karena sudah merasakan, apalagi lawan peringkat tiga, dan pertarungan itu tidak bikin malu."
Baca Juga: Manuver Salto-Kunci Eko Roni Bikin Legenda UFC Terpukau pada ONE Fight Night 7
"Soal peringkat saya di mana sih? Kalau peringkat lima besar (boleh malu kalau kalah). Kalau ini berarti saya bisa jauh lebih baik. Makanya habis pulang saya latihan lagi."
Danny makin berada di atas angin ketika sikutannya mengenai Eko pada ronde kedua.
Petarung berjuluk The King ini sempat mengira Eko bisa diselesaikannya. Meski begitu, daya tahan yang impresif ditunjukkan Eko karena mampu bertahan.
"Saya terus terang aja, kalau orang lain pasti KO. Saya sudah biasa, kalau leher saya sudah kuat," kata Eko lagi.
"Makanya saya cuma cek hidung aja, kalau gak berdarah aman. Kalau berdarah bakal diincar terus dan saya lebih menggila lagi. Pokoknya tidak ada kata stop."
"Gak merasakan hilang kesadaran, cuma kaget aja, karena kena elbow-nya. Ya, lumayan rasanya, tapi gak bisa meng-KO saya, pokoknya maju terus."
Keberhasilan bertahan pada ronde kedua tak selamanya menjadi kabar baik bagi Eko.
Penampilan Kingad yang lebih dominan membuat pemenang medali SEA Games itu harus memutar otak untuk bisa mencetak kemenangan finis di sisa satu ronde.
Kejutan pun dibuat Eko saat dia secara tiba-tiba melakukan salto ke arah Kingad yang diikuti percobaan kuncian tumit atau heel hook.
Baca Juga: Komitmen Eko Roni Saputra Usai Dapat Pelajaran Berharga dari Jagoan Penghuni Ranking
Manuver ini diakui oleh petarung berusia 31 tahun ini sebagai sebuah perjudian.
"Kalau saya salto kena leher jadinya pelanggaran, tapi kalau kena perut habis dia karena sama-sama di atas," aku Eko.
"Pokoknya di atas ring itu jiwa saya tak mau kalah. gimana caranya bisa menang."
"Walaupun sampai 10 detik terakhir saya coba dan tidak bisa, makanya saya coba salto, coba heel hook lagi.
"Dia bisa defend lagi karena badannya sudah basah. Mungkin metabolisme tubuhnya bagus. Dari ronde pertama dia sudah keluar keringat, jadi badannya agak licin."
Eko kini serius mempersiapkan diri untuk hasil yang lebih baik. Dia sadar dengan amunisinya sekarang, sulit untuk bisa mewujudkan mimpi bersaing di peringkat atas.
Kepercayaan diri Eko pun tumbuh ketika dia melihat kemampuannya tidak jauh dari deretan petarung top di kelas terbang.
Satu hal yang ingin diperbaiki Eko adalah mengatur emosinya. Terlalu ambisius karena terbawa suasana menjadi alasan dirinya kalah.
"Tentunya pelajaran yang paling penting, saya tidak bisa mengontrol emosi saya dan saya harus lebih mematangkan lagi di ground game dan striking," terangnya.
Baca Juga: One Fight Night 7 - Siasat Lawan yang Akhiri Win-streak Eko Roni Saputra
"Saya ingin mencoba agar lebih bisa bermain gaya striking. Saya bisa striking tetapi sering kali posisi tangan saya di bawah."
"Sekarang saya bisa melihat bagimana permainan saya selama tiga ronde. Saya sering melihatnya lagi di Youtube, ternyata ini kelemahan saya."
"Kalau main cepat terus kan gak kelihatan tetapi sekarang saya bisa melihatnya dan saya harus mengubah game-game saya."
Baca Juga: Update Pound-for-pound UFC - Jon Jones Jadi Petarung Terbaik UFC Lagi