Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Zainudin Amali ungkap alasannya melepas jabatan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga dan pilih jadi wakil Ketua Umum PSSI.
Zainudin Amali secara resmi telah mengajukan surat pengunduran dirinya ke Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, pada Kamis (9/3) silam.
Keputusannya untuk melepas jabatan di Menpora bukannya tanpa alasan.
Pria berusia 60 tahun itu mengaku ingin fokus mengurusi sepak bola.
Baca Juga: Menpora Bicara Nasib Timnas U-20 Israel di Piala Dunia U-20 2023
Zainudin Amali menyebut sebenarnya Presiden Joko Widodo tak mempermasalahkan andai dirinya rangkap jabatan.
Namun, ia merasa tak etis jika dirinya sebagai menpora hanya fokus mengurusi sepak bola dan menutup mata cabang olahraga (cabor) lainnya.
"Pak presiden sampaikan sejak 2015 ingin sepakbola maju. Bahkan beliau sampai terbitkan Inpres bola," kata Zainudin dikutip BolaSport.com dari Tribunnews.
"Dari diskusi itu, saya menyimpulkan harus ada orang yang serius fokus untuk mengurus sepakbola karena ini urus 70 persen rakyat Indonesia."
"Pak Presiden pun sempat persilakan saya rangkap (jabatan) asal bisa bagi waktu."
"Tapi saya sebagai Menpora tidak etis karena mengurus semua cabor tapi hanya fokus untuk satu cabor."
Baca Juga: Masa Bakti Erick Thohir di PSSI Sampai 2027, Batal Jadi Calon Wakil Presiden?
"Makanya saya sampaikan, konsekuensi saya harus mundur."
Zainudin Amali terpilih sebagai wakil Ketum PSSI kedua lewat Kongres Luar Biasa PSSI tengah bulan lalu.
Ia terpilih bersama Erick Thohir sebagai Ketua Umum dan Ratu Tisha sebagai wakil Ketua Umum kedua.
Ia yakin bersama jajarannya mampu memperbaiki dan membangkitkan prestasi sepak bola Indonesia.
"Insha Allah saya, Pak Erick dll akan bisa membenahi," aku Zainudin Amali.
"Tapi mungkin kita bisa melakukan hal-hal yang jadi pondasi pembangunan sepakbola Indonesia."
"Supaya ekspektasinya tak terlalu besar terhadap prestasi dll."
Baca Juga: PSSI Gelar Rapat Exco Sore Ini, Sekalian Bahas Agenda FIFA Matchday
Politisi Golkar itu juga berharap meski melepas jabatannya, PSSI dan Menpora bisa bekerja sama.
Apalagi, kedua instansi itu sempat terjadi masalah yang membuat PSSI dibekukan.
"Mudah-mudahan kita akan beriringan berjalan," harapnya.
"Karena pasti bola perlu pemerintah Kemenpora, itu sudah kita rasakan ketika pemerintah tak akur dgn PSSI, maka berpengaruh pada bola indonesia," pungkasnya.