Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, setuju dengan kuota pembatasan pemain naturalisasi.
Sebelumnya, wacana pembatasan kuota pemain naturalisasi datang dari hasil diskusi dalam Sarasehan PSSI bersama klub Liga 1 dan Liga 2 beberapa waktu lalu.
Dari pertemuan tersebut, ada beberapa poin yang rencananya digunakan untuk Liga 1 musim depan.
Salah satu yang jadi perhatian adalah aturan baru terkait pemain.
Kuota pemain asing nantinya menjadi 4+1 (ASEAN). Pemain asing yang didaftarkan tidak terbatas tetapi hanya 4+1 yang masuk daftar pemain setiap pertandingan.
Kemudian ada pembatasan terkait kuota pemain naturalisasi.
Hanya ada dua pemain naturalisasi di setiap klub.
Hal ini yang kemudian menjadi sorotan dan banyak penolakan terjadi.
Baca Juga: Barito Putera Perpanjang Tren Buruk Persebaya, Rahmad Darmawan Bicara Soal Hati
Terkait hal tersebut, Aji Santoso cukup setuju dengan terobosan baru ini.
Pasalnya, aturan ini membuat klub tidak bisa melakukan monopoli terkait jumlah pemain naturalisasi.
“Bagus juga biar tidak dimonopoli satu atau dua klub saja,” kata Aji Santoso dilansir BolaSport.com dari laman Kompas.com.
Baca Juga: Termasuk Persebaya dan Bali United, Kans 14 Tim Juara Liga 1 2022/2023 Resmi Hangus
Mantan pelatih timnas Indonesia ini menegaskan aturan tersebut pasti sudah dipikirkan dengan matang jika benar-benar digunakan.
Komunikasi antara PSSI dan klub harus berjalan dengan baik agar tidak terjadi masalah di masa depan terkait hal ini.
“Tentunya aturan ini sudah dipikirkan baik untung maupun ruginya."
"Kenapa hanya maksimal dua pemain tiap klub,” pungkasnya.
Jika berkaca pada Liga 1 2022-2023, beberapa klub memang memaksimalkan pemain naturalisasi.
Sejauh ini, ada dua klub yang paling banyak menggunakan pemain naturalisasi yakni Persib Bandung dan Madura United.
Di tim Maung Bandung ada tiga pemain yakni Victor Igbonefo, Marc Klok, dan Ezra Walian.
Madura United punya empat pemain yakni Alberto Goncalves, Esteban Vizcarra, Otavio Dutra, dan Lee Yu-jun.
Sebelumnya ada dua pelatih yang secara tegas menolak gagasan ini.
Mereka adalah Stefano Cugurra (Bali United) dan Luis Milla (Persib Bandung).
Dua pelatih ini tidak setuju dengan pembatasan tersebut dan berharap keputusan tetap berada di klub.