Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro, menilai kekalahan ketujuh secara beruntun timnya di Liga 1 2022-2023 disebabkan karena kesalahan yang dilakukan pemain.
Kekalahan ketujuh PSS Sleman diperoleh saat menghadapi Madura United.
Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura, pada Sabtu (11/3/2023).
Pada kesempatan itu, PSS Sleman sudah tertinggal dua gol di babak pertama.
Dua gol tim tuan rumah dicetak oleh Hugo Gomes (menit ke-33) dan Beto Goncalves (37').
Baca Juga: Soal Persaingan Juara Liga 1 Lawan PSM Makassar, Thomas Doll Sebut Persija Tidak Beruntung
PSS Sleman kemudian memperkecil ketertinggalan lewat tandukan Riki Dwi Saputra pada menit ke-70.
Namun, tim berjulukan Super Elang Jawa gagal menambah gol lagi hingga pertandingan diakhiri.
PSS Sleman tumbang dari Madura United dengan skor 1-2.
Seusai laga, Seto Nurdiantoro memberikan ucapan selamat untuk Madura United yang telah memenangi pertandingan.
Pelatih kelahiran tahun 1974 kemudian menyayangkan nasib timnya yang kembali gagal meraih kemenangan.
Seto pun meminta anak asuhnya untuk menjadikan hasil ini sebagai pelajaran.
Baca Juga: RESMI - Yusuf Helal Akhiri Musim Lebih Cepat dengan Persija Jakarta Pasca Operasi Batu Ginjal
"Pertama, selamat untuk Madura United memenangi pertandingan pada sore ini."
"Sayang sekali kami tidak bisa ambil poin di sini."
"Sebenarnya ada empat peluang yang seharusnya menjadi gol, sayang penyelesaian akhir kurang maksimal."
"Hal ini menjadi pembelajaran buat kami," kata Seto, dilansir BolaSport.com dari laman resmi PSS Sleman.
Lebih lanjut, Seto menilai bila sejatinya penampilan PSS sudah cukup bagus.
Terutama sebelum mereka kebobolan.
Namun, permainan apik tersebut dirusak dengan adanya kesalahan yang dilakukan para pemain.
Baca Juga: Persija Sering Keok di Luar Kandang, Thomas Doll Minta Para Pemainnya Minimalkan Kesalahan Sendiri
"Sebenarnya sebelum kemasukan dua gol, cara bermain sudah bagus dan aliran bola antarlini juga bagus."
"Hal ini terjadi karena adanya miskomunikasi pemain di lini belakang sehingga terlalu mudah kemasukan gol."
"Jalannya pertandingan babak pertama dan kedua, kendala pada kami hampir sama yakni banyaknya kesalahan individu seperti salah umpan dan miskomunikasi."
"Tanpa ada tekanan berarti pun kami masih mengalami salah umpan," tuturnya.