Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, memiliki teori aneh setelah Mohamed Salah gagal dalam mengeksekusi tendangan penalti.
Juergen Klopp membela Mohamed Salah setelah sang penyerang gagal menjadi pahlawan Liverpool.
Momentum positif Liverpool gagal berlanjut saat mereka memainkan laga pekan ke-27 Liga Inggris 2022-2023, Sabtu (11/3/2023).
Juergen Klopp mengantarkan anak asuhannya melawan Bournemouth yang tergolong klub papan bawah.
Namun, Bournemouth justru berhasil mengejutkan tamunya lewat kemenangan 1-0.
Baca Juga: Keluarga Glazer Plin-plan, Manchester United Tidak Jadi Dijual
Skor sebenarnya bisa berubah andai Mohamed Salah mengeksekusi tendangan penalti dengan benar.
Liverpool mendapat hadiah tendangan penalti pada menit ke-68 setelah Adam Smith memblokir sundulan Diogo Jota dengan lengannya.
Mohamed Salah pun maju untuk menjadi eksekutor dan berpeluang menyelamatkan timnya.
Akan tetapi, pemain asal Mesir tersebut justru melewatkan target karena bola tendangannya hanya melambung.
Usai laga, Klopp membela anak asuhannya dengan menyebut kesalahan tersebut sebagai hal yang logis.
Menurut Klopp, kegagalan eksekusi Salah tidak lepas dari kondisi timnya yang jarang mendapatkan tendangan penalti.
"Saya tidak tahu kapan kali terakhir kami mendapatkan tendangan penalti di Liga Inggris," ucap Klopp seperti dilansir BolaSport.com dari Metro.
Baca Juga: Athletic Club Vs Barcelona - Pasukan Xavi Hernandez Diterpa Kabar Buruk, bakal Tampil Pincang
"Yang jelas sudah lama sekali sehingga hal tersebut berkontribusi ke faktor kegagalan," ujar pria asal Jerman tersebut.
Segala kemungkinan bisa terjadi jika tendangan penalti tersebut bisa tepat pada sasaran.
Liverpool dianggap bisa membalikkan keadaan dan meraih kemenangan.
Sisa waktu 22 menit yang ada memberikan mereka banyak ruang untuk hal tersebut.
Akan tetapi, Klopp memilih bersikap rendah hati menanggapi kemungkinan yang ada.
Sang pelatih menganggap tim asuhannya memang bermain buruk saat menghadapi Bournemouth.
Satu gol tidak cukup untuk memotivasi timnya agar memperbaiki performa dalam waktu singkat.
Efek tendangan penalti tersebut hanya akan berpengaruh pada hasil yang ada.
Kini, anak asuhan Klopp harus rela mengalami kemunduran lagi setelah sempat dinaungi optimisme besar.