Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih ganda campuran PB Djarum, Vita Marissa, berharap dua pasangan yang akan tampil pada All England Open 2023 bakal bersinar.
PB Djarum kembali menaruh harapan tinggi kepada Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
All England Open 2023 menjadi destinasi selanjutnya bagi Dejan/Gloria dan Praveen/Melati setelah mengikuti German Open 2023.
Sebelumnya, di Jerman, baik Dejan/Gloria maupun Praveen/Melati sama-sama harus tersisih pada babak kedua.
Dejan/Gloria kandas di tangan Lee Chun Hui Reginald/Ng Tsz Yau (Hong Kong).
Sedangkan Praveen/Melati kalah dari andalan baru China, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, yang hari ini akan tampil di final.
Kekalahan Dejan/Gloria sempat disorot karena permainan mereka yang tidak biasanya.
Rotasi Dejan/Gloria berantakan karena Gloria yang biasanya aktif di depan net justru terlihat pasif.
Sementara Dejan yang dituntut menutup semua sisi lapangan di samping tugas utamanya untuk mencetak poin terlihat kesulitan.
Baca Juga: Jadwal Final German Open 2023 - Dominasi Korea Selatan di Tengah Perang Asia Timur
Vita Marissa tidak gusar dengan kekalahan yang dialami anak-anak asuhnya mengingat kendala yang dihadapi.
Gloria misalnya, juara Thailand Open ini kurang fit sejak mendarat di Negeri Panzer. Dia menderita batuk dan flu berat sehingga kondisi terpengaruh saat bertanding.
Vita berharap pada All England Open 2023 nanti Dejan/Gloria siap untuk kembali berjuang.
"Dia batuk dan flu berat saat tiba di Jerman karena perubahan cuaca," jelas Vita Marissa dikutip BolaSport.com dari laman resmi PB Djarum.
"Hal ini nggak bisa dijadikan alasan, tapi bisa dijadikan pelajaran untuk lebih menjaga kondisi," kata mantan pemain spesialis ganda ini.
Vita berharap Dejan/Gloria makin kompak jelang debut mereka sebagai pasangan di ajang tertua sekaligus prestisius di dunia bulu tangkis ini.
Terutama Dejan, pemain berusia 22 tahun ini diharapkan tidak tergesa-gesa dalam mengatasi situasi di poin-poin kritis.
"Kemarin saat harusnya Dejan bisa meng-cover Glo (panggilan Gloria, red). Tapi sayang Dejan kurang tenang. Poin kritis banyak membuang bola sendiri," kata Vita.
"Tapi saya tetap bangga dengan Glo karena dia mau maksa di lapangan dan nggak mau menyerah dengan keadaan."
Baca Juga: German Open 2023 - Telat Panas, Kento Momota Gagal Lolos ke Final
"Mereka tetap main dan fight, ini jadi pelajaran yang berharga," tandasnya.
Sementara itu untuk Praveen/Melati, Vita menjelaskan bahwa masalahnya adalah belum adanya pola permainan yang solid.
Juara All England Open satu kali ini belum kembali ke kondisi semula setelah sempat hiatus selama setengah tahun akibat cedera pinggang yang dialami Praveen.
"Di babak dua (German Open) kemarin mereka masih belum menemukan tempo permainan mereka lagi," terang Vita.
"Semua serba ragu-ragu. Game kedua sudah mulai ketemu polanya, tapi saat finishing Melati ragu-ragu lagi. Sayang sekali, karena itu poin-poin kritis."
All England Open 2023 akan menjadi turnamen ketiga Praveen/Melati sejak comeback.
Pada babak pertama alias 32 besar Praveen/Melati akan menghadapi lawan yang sudah mereka kenal yaitu Dejan/Gloria sendiri.
Vita hanya berharap bahwa pasangan terbaik yang akan menang.
"Dua-duanya saat ini terus melakukan persiapan. Nantinya yang terbaik di lapangan, mereka yang akan menang," tambah Vita.
"Siapa pun punya peluang. Menang kalah sama-sama Indonesia," pungkas mantan juara Asia bersama Nova Widianto dan Flandy Limpele ini.
Baca Juga: Leo/Daniel Ujian Pertama, Chia/Soh Dituntut Sempurna pada All England Open 2023