Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Andrea Migno menjadi anak didik Valentino Rossi terkini yang keluar dari MotoGP. Hasil oke sepanjang musim lalu tak membantu Migno untuk bertahan.
Migno sendiri merupakan salah satu pembalap veteran di kelas Moto3.
Pembalap berusia 27 tahun tersebut menjalani musim debutnya pada 2013 sebelum mentas secara penuh pada 2015 bersama tim Sky Racing Team VR46.
Ya, Migno merupakan salah satu anak didik legenda MotoGP, Valentino Rossi, di Akademi Pembalap VR46.
Migno merupakan salah satu pembalap pertama yang bergabung dengan akademi yang didirikan pada tahun 2013 oleh The Doctor sendiri ini.
Akademi Pembalap VR46 punya portofolio yang bagus menyusul kesuksesan pembalap-pembalap yang mereka naungi.
Empat pembalap kini mentas di MotoGP. Dua di antaranya yaitu Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia telah mencetak prestasi sebagai juara dunia.
Paling hangat tentunya adalah bagaimana tahun lalu Bagnaia mengakhiri penantian publik Italia akan sosok juara dunia kelas premier sejak gelar terakhir Rossi pada 2009.
Akan di antara mereka yang berhasil, ada pula yang harus rela melihat mimpi mereka tampil di kelas tertinggi tidak terwujud.
Baca Juga: Tes MotoGP Portimao - Marc Marquez Rela Lewatkan Makan Siang, Honda Tetap Mengecewakan
Nicolo Bulega, Lorenzo Baldassari, Stefano Manzi, Niccolo Antonelli adalah nama-nama pembalap jebolan Akademi VR46 yang saat ini tampil di ajang balap lain.
Migno sendiri menjadi daftar terbaru setelah tidak dipertahankan oleh tim Rivacold Snipers untuk Moto3 musim 2023.
Padahal Migno punya catatan oke di Moto3, kelas yang diikuti pembalap Indonesia, Mario Suryo Aji, sejak musim lalu.
Dalam delapan musim penuh yang dijalaninya, Migno mengemas 11 hasil podium dengan 2 kemenangan.
Kemenangan terkini pun didapat Migno pada balapan seri pembuka di Qatar tahun lalu.
Kendati performanya kemudian mengalami pasang surut dan hanya sekali finis tiga besar lagi, Migno menutup kiprahnya musim di peringkat 9 klasemen akhir.
"Ini membuat saya kesal," ujar Migno, seperti dilansir dari GPOne.
"Sayangnya, diam di rumah dan menonton orang-orang lain berlomba menyebalkan, tetapi inilah situasi saya sekarang, saya tidak berbuat apa-apa."
"Hal yang paling membuat saya kesal adalah melihat mereka yang berada di belakang saya tahun lalu, ada di sini, saat kejuaraan dunia dimulai."
Baca Juga: Tes MotoGP Portimao - Bagnaia Siap Saat Quartararo dan Marquez Masih Kedodoran
"Pada akhir tahun saya melihat tanda-tanda pertama (akan dilepas Snipers) dan akhirnya, kekhawatiran saya terbukti."
Migno lantas mengutuk praktik pembelian kursi pada MotoGP.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa pay rider, atau pay driver di ajang balap mobil, merupakan fenomena yang jamak terjadi di dunia olahraga yang terkenal mahal ini.
Pembalap tak hanya dituntut membawa kualitas tetapi juga dukungan finansial untuk tim yang mereka bela melalui sponsor atau kocek pribadi.
Migno membeberkan bahwa "setoran" yang diminta untuk tampil di kelas Moto3 berada di angka 200 ribu euro atau sekitar 3,3 miliar rupiah.
Angkanya bisa bertambah menjadi dua kali lipat di kelas Moto2.
"Masalahnya adalah biayanya," ungkap Migno.
"Untuk Moto3 mereka menginginkan 200 ribu euro. Ini sama seperti di CEV (Kejuaraan Balap Motor Spanyol)."
"Kalau mau ke Moto2, kita harus menyiapkan 400 ribu euro. Mereka yang punya uang bisa berlomba, meskipun di belakang saya pada 2022."
Jadi, apakah karier pembalap bakal mulus-mulus saja jika bergabung dengan Akademi Pembalap VR46.
"Saya bisa meyakinkan Anda bahwa itu tidak benar," tukas Migno.
Posisi Migno di tim Rivacold Snipers digantikan Romano Fenati dan Matteo Bertelle yang juga pernah mencicipi program VR46.
Baca Juga: Tes MotoGP Portimao - Fabio Quartararo Temukan Masalah Yamaha yang Lebih Runyam