Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Muhammad Rian Ardianto, mengungkap satu kendala yang bisa menghantui wakil Indonesia di All England Open 2023. Dua faktor individu harus dimaksimalkan.
All England Open 2023 resmi dimulai pada hari ini, Selasa (14/3/2023).
Pada babak pertama turnamen BWF World Tour Super 1000 ini, total akan ada enam wakil Merah Putih yang berlaga.
Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian tidak termasuk dalam enam wakil tersebut yang akan bertanding di hari pertama.
Juara Malaysia Open 2023 itu baru akan bertanding pada hari kedua, Rabu (15/3/2023) esok.
Mendapat satu tambahan hari untuk melakukan persiapan lebih matang jelang duel di panggung turnamen prestisius, Fajar dan Rian mulai terus berlatih dan beradaptasi dengan lapangan.
Dari segi teknis, membaca peta kekuatan lawan sudah pasti menjadi agenda mereka.
Pada babak 32 besar nanti, Fajar/Rian akan berjumpa dengan lawan alot dari Korea Selatan, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae.
Performa Kang/Seo cukup diwaspadai apalagi pekan lalu mereka berhasil menjadi runner-up di German Open 2023.
Namun, bukan hanya masalah lawan yang kini diwaspadai Fajar/Rian.
Faktor non-teknis seperti situasi lapangan sampai kondisi shuttlecock menjadi sorotan utama mereka.
All England Open 2023 akan menjadi turnamen perdana para wakil Indonesia di bulan Maret ini.
Dan sudah bukan menjadi rahasia lagi bila bertanding di tanah Eropa, kondisi shuttlecock akan terasa lambat dan lebih berat.
Kendati sudah berkali-kali melakoni laga di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Rian sendiri mengakui bahwa faktor adaptasi lapangan sering menjadi kendala di babak awal.
"Shuttlecock yang digunakan dalam turnamen di Eropa, termasuk All England, selalu lebih berat dibandingkan dengan di Asia," kata Rian dikutip BolaSport.com dari Kompas.id.
Untuk menyiasati kendala dari hal-hal seperti itu, pemain asal Bantul itu pun mengungkap kunci utama menaklukkan kondisi kok yang berat.
Kuncinya hanya ada dua, yakni bertumpu pada faktor kekuatan dan daya tahan individu masing-masing.
Pasalnya, dengan kondisi kok yang berat, apalagi untuk permainan ganda putra, mau tidak mau mereka harus siap untuk mengandalkan defence balik serang atau lebih dulu mengadu reli.
Baca Juga: All England Open 2023 - Adaptasi Berjalan Lancar, Leo/Daniel dan Gregoria Siap Tampil Maksimal
"Jadi, kami harus punya kekuatan dan daya tahan," kata Rian.
"Di samping itu, cuaca tentu berbeda," ucapnya merujuk pada kesiapan menjaga kesehatan.
Suhu di Birmingham pada Maret 2023 dilaporkan lebih dingin dibanding tahun lalu.
Rata-rata di bawah 14 derajat celsius bahkan bisa menyentuh -4 derajat.
Dengan perubahan cuaca yang cukup ekstrem, peran dokter PBSI pun akan sangat vital sepanjang gealran All England Open 2023.
"Kesehatan anggota tim akan selalu dipantau," ujar dokter pelatnas PBSI, Grace Joselini Corlesa.
"Kami akan memastikan nutrisi dari makanan tetap bagus, juga suplemen dan vitamin untuk daya tahan tubuh."
"Setiap orang bisa menjaga kesehatan tubuhnya dengan menjaga nutrisi dan istirahat yang cukup. Itu yang paling penting," ucap Grace.