Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sebuah kejadian tragedi memalukan mewarnai keberhasilan Inter Milan dalam menahan imbang Porto.
Inter Milan memperoleh skor seri 0-0 dari kandang Porto di Estadio Do Dragao pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2022-2023.
Hasil dari partai yang berlangsung Selasa (14/3/2023) atau Rabu dini hari WIB tersebut sudah cukup membawa tim tamu lolos menuju perempat final.
I Nerazzurri berhak maju ke babak delapan besar berkat kemenangan agregat 1-0.
Pertarungan pun berjalan sengit dengan melibatkan kontak fisik.
Saking sengitnya, Denzel Dumfries dari kubu Inter sampai melakukan tindakan konyol terhadap winger Porto, Galeno.
Dalam situasi berebut bola, pemain kebangsaan Belanda itu terjatuh sambil menarik celana sang rival sampai lutut.
Alhasil, seluruh dunia melihat celana dalam Galeno.
Alih-alih segera menarik celananya kembali, Galeno justru memberi isyarat kepada wasit Szymon Marciniak untuk memberikan kartu kuning kepada Dumfries.
Namun, pengadil lapangan tak mengabulkan permintaan tersebut.
Dumfries quase deixou Galeno nu no meio da partida.
???????? pic.twitter.com/2NtmJC9nRC
— Golsnoforno (@golsnoforno1) March 14, 2023
Baca Juga: Alasan Sho Yamamoto Memilih Bertahan dan Perpanjang Kontrak di Persebaya
Inter menjadi tim Italia kedua di perempat final Liga Champions musim ini.
Mereka menyusul sang tetangga, AC Milan, yang sudah lebih dulu lolos menyusul kemenangan agregat 1-0 atas Tottenham Hotspur.
Ini menjadi kali ke-13 Inter menjejaki babak delapan besar kompetisi tertinggi antarklub Eropa.
Kali terakhir pasukan hitam-biru menapaki fase serupa adalah pada 2010-2011.
“Kami memainkan pertandingan yang luar biasa,” kata pelatih Inter, Simone Inzaghi.
"Para pemain tampil sangat brilian. Mereka adalah grup yang tangguh, tim yang tidak pernah mudah untuk dilawan."
"Kami memiliki babak pertama yang luar biasa dan kemudian pada babak kedua kami harus menderita sampai akhir."
“Grup ini telah membawa kehormatan bagi sejarah Inter,” tambah sang nakhoda.
Sementara itu, Porto sudah delapan kali terhenti pada babak 16 besar Liga Champions.
Adapun pencapaian terbaik mereka adalah ketika menjadi juara pada edisi 2003-2004 dengan Jose Mourinho sebagai pelatih.