Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Asa pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, untuk mempertahankan titel pada All England Open 2023 pupus sudah.
Tunggal putra nomor satu dunia itu tersingkir lebih cepat pada babak kedua setelah dikalahkan Ng Tze Yong (Malaysia) di Utilita Arena, Birmingham, Kamis (16/3/2023) malam WIB.
Axelsen tumbang setelah berjuang melalui rubber game, dengan skor 15-21, 21-9, 21-23.
Bagi pemain berusia 29 tahun tersebut, ini kekalahan keduanya dalam 47 pertandingan pada turnamen level Super 1000.
Kebetulan, dua kekalahan itu dia dapat ketika melawan pemain asal Negeri Jiran.
Kekalahan pertama diderita Axelsen pada final All England Open 2021 ketika dikalahkan Lee Zii Jia, kedua oleh Ng yang disebut sebagai penerus Lee Chong Wei.
Pada gim penentuan, Axelsen tertinggal 15-19. Dia sempat menyalip Ng dan berbalik mendapat match point lebih dulu, 20-19.
Namun, Ng mampu memaksa terjadinya adu setting setelah kedudukan imbang 20-20.
Axelsen mendapat match point lagi saat unggul 21-20. Tetapi, Ng yang berusia 22 tahun itu kembali menyamakan kedudukan dan akhirnya menang 23-21 setelah pengembalian Axelsen keluar.
Bagi Ng, ini merupakan kemenangan terbesar dalam kariernya meski dia belum pernah bertemu sebelumnya dengan Axelsen.
Sebelum melangkah ke babak kedua, Ng menaklukkan wakil Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito, 9-21, 12-21.
Baca Juga: Hasil All England Open 2023 - Daya Juang Chico Belum Berhasil Balaskan Dendam Jonatan
Ng juga menjadi orang kedua pada tahun ini yang mengalahkan Axelsen setelah Kunlavut Vitidsarn (Thailand) pada final India Open 2023.
"Ini jelas merupakan kemenangan terbesar dalam karier saya sejauh ini, tetapi saya belum akan merayakannya karena turnamen masih jauh dari selesai," kata Ng dilansir BolaSport.com dari News Straits Times.
"Fokus saya sekarang adalah pertandingan berikutnya. Sebagai pemain berpengalaman, Axelsen memiliki keunggulan. Dia tahu persis bagaimana menangani berbagai hal."
"Dia bermain sabar dan fokus pada pertahanannya, sementara saya cukup gugup dan terlalu bersemangat untuk memenangkan poin. Saya senang akhirnya bisa menang," aku Ng.
Axelsen sebenanya memulai musim 2023 dengan positif seusai mempertahankan gelar juara Malaysia Open di Axiata Arena, Kuala Lumpur.
Dia sebelumnya berhasil meraih delapan gelar juara dari delapan final pada turnamen bulu tangkis.
Pada kalender kompetisi 2022, Axelsen meraih gelar pada Indonesia Open, Malaysia Open, French Open, BWF World Tour Finals hingga menjadi Juara Dunia.
Axelsen tidak pernah kalah pada babak final sejak All England 2021. Sejak merebut keping medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Axelsen nyaris menyapu semua gelar penting, termasuk delapan gelar pada musim 2022.
Axelsen bahkan berhasil menyamai rekor miliki legenda tunggal putra dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei, setelah menaklukkan Anthony Sinisuka Ginting pada BWF World Tour Finals 2022.
Viktor Axelsen kembali mencatatkan namanya dalam sejarah dunia bulu tangkis setelah resmi keluar sebagai juara di nomor tunggal putra BWF World Tour Finals 2022.
Kemenangan ini juga menandai gelar kedelapan yang telah diraih Axelsen pada 2022.
Lee meraih titel pada superseries finals 2008, 2009, 2010, dan 2013.
Belum ada pemain di disiplin yang sama yang mampu meraih gelar quattrick seperti yang dicatatkan oleh Lee Chong Wei dan Viktor Axelsen dalam sejarah bulu tangkis.
Lee Chong Wei sebenarnya berhasil melaju ke final turnamen superseries Finals sebanyak lima kali.
Namun pada penampilan kelimanya, dia menelan kekalahan dan rekornya pun terhenti pada gelar keempat.
Sementara itu dari nomor ganda putri, juara bertahan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) juga tersingkir.
Matsuyama/Shida dikalahkan Baek Ha-na/Lee So-hee (Korea Selatan), dengan skor 21-18, 19-21, 9-21.
Juara bertahan All England pada sektor ganda campuran juga gagal mempertahankan gelarnya.
Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) terhenti pada babak kedua karena memutuskan mundur saat melawan Kim Won-ho/Jeong Na-eun (Korea Selatan).
Watanabe/Higashino mundur saat skor 21-23, 7-13 setelah Watanabe mengalami cedera.