Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares merasa bangga atas pemanggilan anak asuhnya ke timnas Indonesia.
Keempat pemain tersebut adalah Ramadhan Sananta, Yakob Sayuri, Yance Sayuri, dan Muhammad Dzaky Asraf.
Keempat pemain tersebut bakal memperkuat timnas Indonesia pada FIFA Matchday bulan Maret 2023.
Seperti yang diketahui, pada bulan ini, timnas Indonesia bakal bertemu dengan Burundi pada 25 dan 28 Maret 2023.
"Saya kira ini adalah kebanggaan buat kita, bahwa mereka bisa dipanggil," ujar Bernardo Tavares saat jumpa pers sebelum pertandingan PSM Makassar vs Bhayangkara FC, Kamis (16/3/2023).
"Saya senang dengan pemanggilan mereka," ujarnya.
Pelatih asal Portugal tersebut berharap pemain-pemain lainnya bisa menyusul untuk membela timnas Indonesia.
"Saya berharap, ke depannya ada lagi pemain kita dipanggil untuk berkontribusi di timnas," ujarnya.
Baca Juga: Pesan Untuk Shin Tae-yong, Thomas Doll Minta Satu Pemainnya Jangan Gabung ke Timnas Indonesia Dulu
Sebelumnya, pada gelaran Piala AFF 2022, hanya dua pemain PSM Makassar yang membela timnas Indonesia.
Keduanya adalah Ramadhan Sananta dan Yakob Sayuri.
Bagi Yance dan Dzaky, ini adalah kesempatan perdananya membela timnas Indonesia.
Sebelumnya, Dzaky sempat mendapat panggilan untuk menjalani TC jangka panjang sebelum Piala AFF 2022.
Sayang namanya tidak masuk dalam 23 pemain yang dimasukkan dalam skuat timnas Indonesia di ajang dua tahunan tersebut.
Bernardo Tavares pun menyebut bahwa pemanggilan Yance dan Dzaky jadi bukti bahwa semua orang dalam tim PSM Makassar telah bekerja keras.
"Saya senang Yance dipanggil pertama kalinya ke Timnas, Dzaky dipanggil dari Timnas U-20, Yakob dan Sananta dipanggil lagi," katanya.
"Ini sinyal bagi kita, tim PSM Makassar bekerja di sini, staf, staf pelatih dan semua ada dalam klub bekerja dengan baik bahwa kita memang mengembangkan pemain pemain tersebut," tuturnya.
Baca Juga: 2 Rival Bebuyutan Timnas U-22 Indonesia Ikuti Turnamen di Qatar Jelang SEA Games 2023
Namun, juru taktik 42 tahun ingin mengirim pesan penting kepada jajaran pelatih di Timnas Indonesia.
Tavares berharap, ke depan jangan terlalu banyak training camp untuk timnas Indonesia.
Sebab, pelatih klub sendiri tidak tahu bagaimana perkembangan pemainnya selama berada di training camp timnas Indonesia.
Padahal klublah yang mengembangkan pemain dalam klub tersebut.
"Saya berharap ke depannya, musim depan tolong jangan buat terlalu banyak training camp, yang mana pelatih klub sendiri tidak tahu sendiri bagaimana perkembangan mereka. Padahal, klublah yang mengembangkan pemain dalam klub tersebut. Ini hanya opini saya, pikiran saya, tapi mereka yang putuskan di sana jadi kami harus ikuti," ujarnya.
Hal ini dilontarkan Bernardo Tavares bukan tanpa alasan. Mantan talent scouting FC Porto ini jarang melihat tiga pemainnya di tim.
Lebih banyak habiskan waktu bersama Timnas Indonesia U-20, yakni Edgard Amping, M Rafli Asrul dan Ricky Pratama.
"Pada saat saya hadir atau berada di Indonesia pertama kalinya saya tidak bisa melihat pemain yang pada saat itu mengikuti training camp yang sangat lama dengan Timnas. Edgard, Rafli, Ricky sekarang mereka ada di mana? Apakah itu disebut pengembangan. Pada saat itu mereka terlalu lama berada di Timnas, dan kita tidak bisa lihat mereka," ujarnya.
"Saya berharap mereka tidak memanggil pemain di training camp selanjutnya di luar FIFA Matchday dan ini tidak terjadi di negara-negara sepak bola yang sudah berkembang pemainnya," ujarnya.