Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Rencana lawan Argentina di FIFA Matchday Juni 2023 mendatang oleh PSSI ditanggapi dingin oleh Shin Tae-yong.
Rencana itu sebelumnya disampaikan oleh Waketum PSSI, Zainudin Amali.
Sebenarnya, PSSI sudah memastikan satu negara akan melawat ke Indonesia dalam FIFA Matchday Juni 2023 yakni Palestina.
Namun Zainudin Amali mengatakan masih mengusahakan Argentina untuk bisa bertanding lawan timnas Indonesia.
Dia mengisyaratkan bahwa apabila bisa terwujud, Argentina akan membawa tim terbaiknya.
Argentina sendiri merupakan kampiun Piala Dunia 2022 Qatar.
"Mungkin di FIFA Matchday Day bulan Juni itu ada tim Palestina akan main di kita," kata Zainudin Amali saat ditemui di GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2023).
"Dan yang sedang diusahakan adalah Argentina, itu mudah-mudahan."
"Tidak tahu belum tahu kan ini bisa aja yang tim U-23."
"Atau tim berapa kan kita belum tahu."
"Tapi kan komitmen pak Erick akan membawa tim-tim baik ke sini tergantung kesiapan kita," tambahnya.
Kabar ini juga ditanyakan wartawan ke pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat TC pertama timnas Indonesia jelang lawan Burundi, Senin (20/3/2023).
Baca Juga: Egy Maulana Tampil dengan Dewa United Usai Dicoret Akibat Cedera, Shin Tae-yong Merasa Dikhianati?
Pelatih asal Korea Selatan itu merespons dengan dingin.
Ia meminta PSSI jangan hanya bicara saja, tetapi bisa benar-benar dilakukan yakni dengan mengundang Argentina.
"Saya minta tolong semoga bisa diundang (Argentina)," kata Shin Tae-yong.
"Jangan bicara saja," tambahnya.
Timnas Indonesia akan lawan Burundi dua kali yakni pada 25 dan 28 Maret 2023.
Shin Tae-yong mengerti bila Burundi bukan calon lawan yang ia minta karena tidak termasuk 100 besar (141) FIFA.
"Untuk Burundi, jujur saya belum tahu timnya seperti apa, memang saya minta peringkat 80-100 FIFA," kata Shin Tae-yong.
Baca Juga: Kali Pertama Gabung Timnas U-20 Indonesia, Pemain Bali United Ingin Pikat Shin Tae-yong
"Dan memang situasi saat ini tidak mendukung, jadi akhirnya Burundi yang diundang."
"Jujur sampai sekarang nggak tahu Burundi seperti apa, mulai hari ini akan analisa," tambahnya.