Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih keturunan Jerman, Timo Scheunemann, diberikan kepercayaan untuk memberikan materi pelatihan sepak bola putri di Kudus, Jawa Tengah.
Timo ditunjuk dalam program acara Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama Global Dairi Alami (MilkLife).
Juru taktik asal Malang itu memberikan sebuah program pelatihan sepak bola bagi para guru-guru sekolah dasar (SD) yang diberi nama MilkLife Soccer Coaching Clinic.
Sebanyak 45 guru olahraga mengikuti sesi pelatihan dasar sepak bola yang meliputi teori dan praktek langsung di Supersoccer Arena, Kudus, selama enam hari pada 13-18 Maret 2023.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan ihwal tercetusnya ide pengembangan sepak bola putri di Kudus.
Menurutnya sepak bola putri pernah berjaya di era Mutia Datau dan setelah itu program pembinaannya kurang berkembang.
Pihaknya melakukan renovasi besar-besaran terhadap sebuah stadion di daerah Rendeng, Kudus.
Baca Juga: Persib Bandung Dihadapkan dengan Laga Penting di Bulan Puasa, Luis Milla Buka Suara
Dimulai sejak tahun 2021, inisiatif pembangunan stadion yang memiliki fasilitas lapangan sepak bola, atletik, dan panahan tersebut kemudian diselaraskan dengan program pengembangan sepak bola putri pada level akar rumput.
"Tidak dibuat suatu program yang kesinambungan dan ekosistemnya tidak ada."
"Oleh karenanya kami memutuskan membuat stadion ini antara lain untuk mewadahi sepak bola putri," kata Yoppy.
Yoppy mengatakan, siswi-siswi di bangku SD di Kudus ini akan dibina.
Namun, sebelum melangkah ke tahap pembinaan pemain, guru-guru SD terlebih dahulu mendapatkan program latihan mulai dari teknik dasar yang baik dan benar.
"Sehingga kemudian mereka bisa menularkan ilmu yang telah didapat dari program coaching clinic ini," ucap Yoppy.
Yoppy melanjutkan, mengenai pemilihan Timo untuk memimpin program ini karena hasil diskusi dengan sejumlah pakar sepak bola Tanah Air.
Baca Juga: Nasib Antonio Conte di Ujung Tanduk, Tottenham Hotspur bakal Lakukan Pemecatan
Hingga akhirnya Yoppy mendapatkan satu pelatih sepak bola yang mumpuni dalam menangani program pembinaan pesepakbola putri usia dini.
"Ada banyak nilai plus yang dimiliki coach Timo satu diantaranya yang menarik adalah dia fasih bahasa Indonesia dan Jawa," kata Yoppy.
Sementara itu, Timo menjelaskan bahwa selama ini banyak orang tergesa-gesa menempatkan prestasi sebagai tujuan akhir sepak bola.
Padahal salah satu hal yang perlu dipahami khususnya orang tua adalah selain mendapatkan pengalaman dan kesenangan, sepak bola punya peran besar untuk membentuk karakter anak.
Timo menambahkan, akses bagi para calon pesepak bola putri untuk meraih beasiswa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, kini kian terbuka ketimbang sepak bola putra.
Tentunya, bekal pendidikan dan pelatihan yang didapat di sekolah, baik dalam kurikulum sekolah maupun ekstra kurikuler, perlu ditambah dengan latihan sendiri di rumah atau bersama pelatih.
"Menurut saya peluang bagi calon pesepak bola putri untuk mendapatkan beasiswa itu jauh lebih besar."
Baca Juga: Gubernur Bali Tolak Israel, Plt Menpora Sebut Belum Final hingga Singgung UUD
"Tapi kembali lagi diperlukan kedisiplinan diri yang tinggi, totalitas melalui latihan sendiri, semisal di rumah," terang Timo.
Pada sesi teori coaching clinic tersebut, Timo membeberkan aneka wawasan dasar teknik dan taktik penguasaan bola, pergerakan, maupun penempatan posisi.
Usai membeberkan teori, Timo mengajak para peserta untuk praktik ke lapangan rumput sintetis di Supersoccer Arena.
Pelatih asal Malang ini juga memeragakan berbagai contoh program latihan yang tepat bagi pemain usia dini, seraya menekankan pentingnya kemampuan komunikasi, kerja sama, serta kepemimpinan, bagi para guru.
“Meski masih sebatas teori dasar, seorang guru olahraga harus berusaha membuat pelatihan bagi anak-anak itu menjadi hal yang menyenangkan,” imbuhnya.
Sebagai penilaian atas hasil kerja keras para guru olahraga yang telah mengikuti "Milk Life Soccer Coaching Clinic", pada tahun ini, Bakti Olahraga Djarum Foundation akan menggelar turnamen sepak bola putri di Kudus, pada Juni, Agustus atau September, dan November mendatang.
Para murid yang telah dilatih oleh para guru olahraga tersebut, akan berkompetisi untuk memperebutkan gelar juara sepak bola putri di Kudus.
Baca Juga: Lawan Timnas Indonesia Burundi Tiba di Tanah Air, Besok Latihan di JIS
Turnamen yang masuk dalam festival sepak bola putri tersebut, juga mempertandingkan aneka lomba terkait sepak bola, guna menggairahkan minat anak terhadap sepak bola putri.