Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Penampilan perdana pada Olimpiade serta Volleyball Nations League (VNL) atau Liga Voli Dunia menjadi salah satu target Indonesia pada dunia bola voli.
Rencana itu diungkapkan Imam Sudjarwo, Ketua Umum PP PBVSI terpilih untuk periode 2023-2027 dalam Musyawarah Nasional di Artotel Suites Bianti, Yogyakarta, Selasa (31/3/2023).
Imam, yang terpilih sebagai Ketum PP PBVSI untuk ketiga kalinya, pun menegaskan bahwa pihaknya akan fokus membina talenta-talenta lokal dalam mencapainya.
Saat federasi olahraga Indonesia lainnya seperti PSSI (sepak bola) atau Perbasi (bola basket) melakukan naturalisasi, PBVSI tidak ingin menggunakan langkah serupa.
"Kita bangga dengan anak bangsa sendiri. Kita masih punya banyak potensi luar biasa yang belum kita gali," ujar Imam kepada BolaSport.com dan awak media lainnya.
"Tidak usah jauh-jauh, Thailand itu cinta negaranya sendiri, walaupun pemain putrinya pendek-pendek tapi mereka bis masuk 15 besar dunia dan masuk VNL."
"Kita yakin bisa tanpa perlu pemain naturalisasi."
Volleyball Nations League merupakan salah satu kompetisi paling bergengsi di jagat bola voli.
Menggantikan World League (putra) dan World Grand Prix (putri) pada 2018, Volleyball Nations League mengadu 16 negara terbaik untuk sebuah titel bergengsi.
Baca Juga: RESMI - 14 Pevoli Putra Indonesia Dipanggil Pelatnas SEA Games 2023, 2 Andalan Absen
Akan tetapi, untuk bisa menembus ke Volleyball Nations League tidaklah mudah.
Indonesia misalnya, timnas harus memenangi ajang kualifikasi tingkat benua terlebih dahulu untuk menembus Challenger Cup.
Pada kompetisi yang berada tepat di bawah Volleyball Nations League ini, hanya sang juara yang berhak terlibat dalam promosi dan degradasi.
Asia Challenger tahun ini akan berlangsung di Indonesia pada 18-25 Juni untuk kompetisi putri dan 8-15 Juli di Taiwan untuk kompetisi putra.
"Kita mengikuti Championship pada bulan Juni di Gresik, ada 12 negara, nanti yang nomor satu berangkat ke VNL," terang Imam.
"Yang putra di Taiwan, nomor satu di Championship itu lolos ke VNL. Jadi kita ngirim putra dan putri."
"Target kita lima tahun ke depan. Kita cari bakat dari pertandingan antar-kampung dan kabupaten. Pemain yang tinggi kita ambil dan tes untuk percepatan."
PBVSI juga menargetkan kelolosan timnas voli ke Olimpiade pada 2032.
Sesuai dengan saran Presiden FIVB, Ary S. Graca, dalam kunjungannya di sela-sela grand final Proliga 2023, pembinaan pemain muda menjadi fokus.
Baca Juga: Tanpa Uji Coba, Timnas Voli Indonesia Tetap Ditarget 2 Emas pada SEA Games 2023
PBVSI berencana melakukan rekrutmen pemain dari daerah-daerah potensial sebagai program jangka menengah dan panjang.
"Kami bawa ke padepokan Sentul dan dilatih disana. Nanti di sana kita kuliahkan. Ketika gak kuliah, mereka bermain voli," ucapnya.
"Itu kita persiapkan sampai nanti tahun 2032 dan targetnya adalah masuk Olimpiade."
"Kita ambil sekarang yang lulusan SMA. Kan sebelum 2023 akan ada target-target di Asia. Mereka dimainkan dulu di sana."
"Nanti kalau umurnya lewat, mereka diganti di bawahnya. Yang tidak berprestasi, kita keluarkan (ada promosi dan degradasi, red)."
"Kami maksimal ambil 30 atlet dan termasuk voli pantai yaitu 12. Makanya kami harus ambil yang terbaik."
"Tinggi, integritas, loyalitas, daya juangnya membela tanah air ini harus jelas. Makanya nanti ada psikotes," tandasnya.
Baca Juga: BERITA FOTO - Malam Penuh Drama Saat Grand Final Putra Proliga 2023