Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Fakta Menarik Swiss Open 2023 yang Masuki Tahun Penyelenggaraan Ke-68

By Delia Mustikasari - Rabu, 22 Maret 2023 | 13:39 WIB
Rinov Rivaldy/Pitha Hnaingtyas Mentari usai menjadi runner-up Swiss Open 2019, Minggu (17/3/2019). (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Turnamen Swiss Open 2023 yang digelar pada 21-26 Maret ini di St Jakobshalle menandai tahun penyelenggaraan ke-68.

Dalam kurun waktu tersebut, banyak sejarah tercatat pada turnamen yang masuk dalam kalender BWF World Tour Super 300 itu.

Denmark adalah negara yang paling sukses pada Swiss Open dengan koleksi 55 gelar dari lima sektor, diikuti China dengan 51 titel yang berpeluang menyalip karena mereka unggul di lima sektor pada turnamen yang berlangsung di Basel itu.

Ikon tunggal putri Swiss, Liselotte Blumer, menjadi juara kandang terakhir. Dia juga memiliki jumlah finis pertama tertinggi dengan enam kemenangan (1975, 1977, 1979, 1980, 1981, 1984).

Rekor ini diikuti Camilla Martin bersama Par-Gunnar Jonsson (Swedia) dan Ra Kyung-min (Korea Selatan) dengan dan memegang rekor kejuaraan berturut-turut (1994-1998).

Jerman tetap menjadi satu-satunya negara yang meraih kemenangan cukup lama pada edisi ketiga tahun 1957.

India tidak memiliki gelar ganda, tetapi memiliki kandidat kuat di sektor putra (unggulan kedua Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty) dan putri (semifinalis All England Treesa Jolly/Gayatri Gopichand Pullela).

Namun, Jolly/Pullela sudah tersingkir setelah dikalahkan wakil Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, pada babak pertama.

Baca Juga: Jadwal Swiss Open 2023 - Diwarnai Perang Saudara, 11 Wakil Indonesia Siap Tampil

Tiga dari lima pemenang asal India, Kidambi Srikanth (2015), Prannoy H. S. (2016), dan Pusarla Venkata Sindhu (2022) menjadi unggulan tahun ini.

Unggulan lainnya yang kembali tampil pada Swiss Open 2023 adalah Viktor Axelsen (Denmark), Shi Yu Qi (China), Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia), Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva (Bulgaria).

Selain itu, ada Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), Mark Lamsfuss/Isabel Lohau (Jerman) dan Ayako Sakuramoto (Jepang).

Sakuramoto kembali bersama pasangan ganda putri baru (Rena Miyaura) setelah menang dengan Yukiko Takahata pada 2018.

Axelsen dan Lamsfuss/Lohau bisa memenangkan gelar ketiga mereka. Lin Dan dan Chai Biao/Hong Wei (China adalah yang terakhir meraih treble pada 2017.

Chai/Hong juga yang terakhir kali menang berturut-turut pada tahun 2014. Pusarla Venkata Sindhu (India) Stoeva bersaudara, dan Lamsfuss/Lohau akan meniru mereka.

Jika meraih kemenagan, Lamsfuss/Lohau akan menjadi orang Jerman pertama sejak Rolf Russeler/Volker Eiber pada 1985 yang menjadi pemenang dua kali berturut-turut.

Kemenangan Sindhu juha akan menjadikannya orang India kedua setelah Saina Nehwal (2011-2012) yang meraih kesuksesan beruntun.

Ratchanok Intanon, Pornpawee Chochuwong, Lalinrat Chaiwan dan Busanan Ongbamrungphan bisa menjadi juara tunggal putri Thailand kedua dalam 64 tahun.

Satu-satunya gelar Thailand datang melalui Pratuang Pattabongs (1959).

Baca Juga: Swiss Open 2023 - Fikri/Bagas Persembahkan Kemenangan untuk Syabda

Namun, di era Superseries/World Tour (mulai 2007), hanya pemain dari empat negara yang memenangkan gelar tunggal putri yakni China, India, Jepang, dan Spanyol.

Dengan tiga tunggal putri yang masuk daftar unggulan, Intanon (3), Chochuwong (6) dan Ongbamrungphan (7), Thailand berada di posisi yang tepat untuk mengakhiri dominasi empat negara sebelumnya.

Ongbamrungphan mendekati gelar lalu, tetapi kalah dari Sindhu pada partai final.

Thailand sedang mengalami kekeringan gelar dengan mahkota terakhir mereka datang pada 2017 melalui Puavaranukroh/Taerattanachai.

Malaysia berada dalam masa nihil selama 14 tahun pada nomor tunggal dan ganda putra setelah tidak merayakan gelar juara sejak kemenangan Lee Chong Wei, Kien Keat Koo/Tan Boon Heong pada 2009.

Unggulan Lee Zii Jia (2), Aaron Chia/Soh Wooi Yik (1) dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (3) berpotensi mematahkan kehampaan gelar itu. Apalagi, Chia/Soh belum pernah naik podium kampiun pada turnamen BWF World Tour.

Ada juga lima pasangan Malaysia, termasuk unggulan ketiga Tan Kian Meng/Lai Pei Jing dan unggulan keenam Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie pada sektor ganda campuran, kategori yang belum pernah mereka menangkan.

Namun, tunggal putra Roslin (2001) dan Hafiz Hashim (2005) adalah satu-satunya saudara kandung yang masing-masing memiliki mahkota juara individu.

Indonesia saat ini tidak diperkuat juara bertahan Jonatan Christie dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Wakil Indonesia yang pernah naik podium Swiss Open dan berpartisipasi pada tahun ini adalah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran)

Rinov/Pitha merupakan runner-up Swiss Open 2019 akan memulai perjuangan mereka dengan menghadapi rekan senegara, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, Rabu (22/3/2023).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P