Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kesukesan Li Shi Feng menjuarai final senegara pada All England Open 2023 menguatkan asumsi bahwa tunggal putra China mulai kembali.
Setelah sekian lama kehilangan taji di nomor tersebut, China perlahan kembali tersenyum setelah hasil terkini di Birmingham.
Final senegara di turnamen bersejarah ini tercipta ketika Li Shi Feng berhadapan dengan pemain Negeri Tirai Bambu lainnya yaitu Shi Yu Qi.
Li Shi Feng keluar sebagai juara setelah mengalahkan Shi Yu Qi dengan skor 26-24, 21-5 dalam pertandingan di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu (19/3/2023).
Khusus Li Shi Feng yang menjadi juara, pemain berusia 23 tahun ini tampil konsisten dan bermain taktis sepanjang turnamen kemarin.
Di semifinal ia sukses menang dramatis atas mantan pemain peringkat dua dunia yaitu Anders Antonsen (Denmark) dengan skor 21-11, 19-21, 21-18.
Adapun pada babak sebelumnya Li menghentikan sensasi pemain muda Malaysia, Ng Tze Yong (Malaysia), yang menyingkirkan pemain nomor satu, Viktor Axelsen (Denmark).
Pemain ranking 11 dunia tersebut menang dengan skor yang cukup meyakinkan 21-11, 21-11 atas Ng pada babak delapan besar.
Kemenangan Li Shi Feng pada All England Open 2023 bagai oase di tengah gurun pasir tunggal putra China.
Baca Juga: Penakluk Axelsen Dituntut Beri Pembuktian, Jangan Cuma Menang Hoki Lawan Raja Bulu Tangkis
Maklum, sepeninggal Lin Dan dan Chen Long pensiun, belum ada nama top yang menjadi andalan skuad Negeri Tirai Bambu di nomor tersebut.
Shi Yu Qi yang sebelumnya digadang-gadang sebagai penerus malah terjebak masalah mulai dari cedera hingga skors karena aksi indisipliner.
Legenda bulu tangkis China, Cai Yun, menyoroti apa yang kunci peningkatan Li Shi Feng hingga menjuarai All England Open 2023.
Satu hal yang dilihat peraih medali emas Olimpiade London 2012 bersama Fu Hai Feng itu adalah bagaimana Li lebih mampu mengatur tenaganya.
"Dulu dia sering mengalami kendala dengan tidak mampu memanfaatkan tenaganya," ulas Cai Yun dikutip BolaSport.com dari Aiyuke.com.
"Entah dengan serangan atau pertahanan yang kuat setiap saat, tidak bisa menyeimbangkan tempo pelan atau cepat, menyerang dan bertahan dengan baik."
"Kali ini kita bisa lihat bagaimana potensinya sudah keluar," ucap Cai.
Mantan rival Hendra Setiawan dan Markis Kido ini juga menilai bahwa Li Shi Feng kini tak mudah terburu-buru melancarkan strategi.
"Bisa dilihat saat melawan Antonsen, dia mulai dengan cepat lalu lambat. Saat lawan mulai menyerang, dia bisa bertahan dengan ritme yang tepat," terangnya.
Baca Juga: Swiss Open 2023 - Fikri/Bagas Persembahkan Kemenangan untuk Syabda
"Sedangkan saat melawan Shi Yu Qi, dia sangat sabar meladeni serangannya."
"Dia terus menempel poin lawan, dan saat poin-poin penting pada gim pertama, bertahan secara agresif dan mengambil serangan balik secara efisien."
Kesuksesan Li Shi Feng praktis menjadi kebanggaan baru tunggal putra China.
Li Shi Feng menjadi pemenang tunggal putra All England Open sejak gelar terakhir melalui Shi Yu Qi pada 2018.
Adapun bagi Li secara pribadi, All England Open 2023 menjadi gelar perdana dan terbesar yang mampu diraihnya di BWF World Tour.
Baca Juga: Hasil Swiss Open 2023 - Nyaris Bikin Comeback, Pramudya/Yeremia Dijegal Duet Anyar Jepang