Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong lagi-lagi menyinggung soal pembinaan usia dini yang seharusnya di maksimalkan. Hal ini dilakukan agar kemampuan finisihng pemain terlatih sejak usia dini.
Seperti diketahui, penyelesaian akhir memang masih menjadi masalah timnas Indonesia.
Finishing bahkan terus menjadi sorotan dalam beberapa pertandingan terakhir.
Permasalahan finishing ini memang masih menjadi masalah hampir di semua tim nasional yang ditukangi Shin Tae-yong.
Baca Juga: Lawan Tampil Tanpa Striker Timnas Indonesia, Aji Santoso Pilih Fokus ke Tim Sendiri
Lini depan timnas Indonesia sering disebut mandul karena selalu kesulitan mencetak gol meski banyak peluang yang tercipta.
Bahkan saat peluang bagus di depan gawang pun para pemain selalu gagal memanfaatkan dengan baik.
Masalah ini sebenarnya sebelumnya sedikit membaik saat Shin Tae-yong merekrut asisten pelatih Dzenan Radoncic untuk melatih khusus para striker timnas Indonesia.
Akan tetapi, setelah Dzenan Radoncic memutuskan mundur dari tim kepelatihan dan fokus dengan keluarganya.
Penampilan striker timnas Indonesia kembali buntu.
Sehingga hal ini pun terus mendapatkan sorotan karena permsalahan ini belum juga mendapatkan solusi terbaik.
Menanggapi ini, Shin Tae-yong menegaskan bahwa sebenarnya permasalahan ini bukan karena kehilangan Radoncic.
Menurutnya masalah finishing ini sebenarnya sudah harus bisa diperbaikisejak dini.
Baca Juga: Kekecewaan Shin Tae-yong Jelang Laga Timnas Indonesia vs Burundi
Pelatih berusia 52 tahun itu menyebut bagaimana pentingnya pembinaan usia dini untuk pemain.
“Kemampuan finishing pemain menurun bukan karena pelatih yang meninggalkan timnas (Dzenan Radoncic),” ujar Shin tae-yong dalam jumpa pers jelang lawan Burundi di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (24/3/2023).
“Kalau saya melihat memang masalah ada pada pembinaan usia dini,” ucapnya.
“Dari usia dini memang harus belajar banyak dan meningkatkan kemampuan finishing.”
Lebih lanjut, mantan juru taktik timnas Korea Selatan itu juga menyoroti klub-klub yang ada di Indonesia.
Ia menilai bahwa klub-klub Liga Indonesia lebih banyak mempercayai penyerang asing alih-alih pemain lokal.
Alhasil banyak pemain lokal yang kurang jam terbang.
Sehingga mereka pun tak bisa mengasah kemampuannya dalam mencetak gol.
Baca Juga: Sukses Atau Gagalnya Shin Tae-yong Tangani Timnas U-20 Indonesia Baru Bisa Dilihat 3-4 Tahun Lagi
Shin menyinggung bahwa permasalahan ini juga cukup berpengaruh buat penyerang Indonesia.
“Apalagi di tim atau klub sama saja. Pastinya, untuk posisi striker dan stoper itu biasa kalau jadi masalah. Jadinya banyak yang menggunakan pemain asing,” kata Shin tae-yong.
“Untuk meningkatkan kemampuan finishing para pemain timnas, harus dari usia dini. Harus ada perkembangan dulu dari usia dini, baru di timnas pun tidak ada kata finishing kita kurang,” lanjutnya.
Shin pun menekankan bahwa permasalahan finishing itu bukan terletak pada satu atau dua pelatih.
Menurutnya masalah finishing tak bisa hanya dilatih dalam satu atau dua pekan langsung bagus.
Ia menilai masalah finishing itu memang harus terus dilatih dan juga dipraktekkan dalam sebuah pertandingan.
Untuk itu pengalaman sedari dini akan sangat bagus buat penyerang.
Oleh karena itu, Shin mengingatkan agar klub bisa mencari solusi agar penyerang-penyerang Indonesia bisa lebih bagus ke depannya.
Baca Juga: Shin Tae-yong Penasaran Lihat Duet Elkan Baggott dan Jordi Amat di Timnas Indonesia vs Burundi
“Jadi bukan pentingnya satu pelatih soal finishing yang kurang. Apalagi Timnas tak banyak waktu untuk memperbaiki segala sesuatu, khususnya finishing,” tutur Shin.
“Jadi harus dari klub yang berusaha untuk mencari solusi masalah finishing ini,” pungkasnya.
Sementara itu, timnas Indonesia sendiri saat ini tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi laga FIFA Matchday melawan Burundi.
Skuad Garuda akan menjamu Burundi di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, pada 25 dan 28 Maret 2023.