Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Para pembalap MotoGP menuntut pengelola Sirkuit Algarve, Portugal untuk memperhatikan sisi keamanan seusai kecelakaan hebat yang menimpa Pol Espargaro (Tech3 GASGAS).
Pol Espargaro mendapatkan kecelakaan pada sesi latihan dua (practice 2) MotoGP Portugal 2023 di Sirkuit Algarve, Portimao, Jumat (24/3/2023).
Pembalap asal Spanyol itu mengalami masalah teknis sebelum akhirnya terseret di aspal saat memasuki Tikungan 10.
Bukan hanya itu saja, Espargaro juga terpental bersama motornya saat memasuki area gravel hingga menabrak pagar pembatas.
Kecelakaan yang terjadi langsung direspons cepat oleh petugas kesehatan untuk membawa Espargaro ke rumah sakit setempat.
Dalam kabar terbarunya, pembalap bernomor 44 itu dinyatakan baik-baik saja secara neurologis namun terdapat cedera memar di bagian paru-paru.
Insiden tersebut menambah daftar panjang kecelakaan hebat yang pernah terjadi di Sirkuit Algarve.
Terakhir, Jorge Martin (Prima Pramac Racing) juga mendapatkan cedera serius pada 2021 lalu.
Selain itu pada tes pramusim pertengahan Maret ini, Fabio Di Giannantonio (Gresini Racing) juga mendapatkan cedera.
Baca Juga: MotoGP Portugal 2023 - Pol Espargaro Cedera Parah, Aleix Cemas, Bagnaia Salahkan Kerikil
Tentunya ini harus menjadi perhatian besar karena keselamatan para pembalap terancam bahaya.
Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) turut menyoroti aspek keamanan sirkuit ini.
Dia sudah mengajukan keluhan terkait Sirkuit Algarve dari sisi batu gravel yang tidak dalam ukuran yang normal dan membahayakan pembalap.
"Sudah empat tahun kami meminta untuk mengubah keamanan trek ini," ungkap Bagnaia dikutip BolaSport.com dari Motorsport.com.
"Karena pertama kali kami tiba di sini bersama tim saya, saya mengirim gambar kerikil ke Franco Uncini (mantan bos FIM) karena terlalu besar."
"Itu tidak biasa. Tahun lalu, ketika saya membawa kerikil ke garasi (setelah tabrakan) semua orang tersenyum kepada saya dan menertawakan saya atas apa yang saya lakukan."
“Dan tidak ada yang berubah, sampai jatuhnya Di Gia (Di Giannantonio), yang sudah terlambat, karena jatuhnya Martin [di tahun 2021] cukup mudah dipahami bahwa ada masalah."
Selain itu kritikan juga datang dari Marc Marquez (Repsol Honda) yang berharap adanya air fence di tempat Espargaro terpental.
"Mereka harus pasanga air fence di sana. Saya pikir motor itu menabrak dia," ujar Marquez.
"Jadi, intinya mereka harus memasang air fence besok. Bukan tahun depan, harus secepatnya."
Hal senada diutarakan rekan Marquez, Joan Mir, karena tak adanya air fence yang melindungi Espargaro.
"Apa yang terjadi dengan Pol - saya harap dia baik-baik saja.-Sulit dipercaya tidak ada air fence," kata Mir.
"Bukan tugas saya untuk memikirkan tempat-tempat berbahaya di trek. Orang yang bertanggung jawab atas hal-hal ini harus tahu bahwa tidak ada cukup area run-off dan memasang air fence di sana."
"Ini adalah tempat yang berbahaya, kita tidak bisa menunggu hal-hal ini terjadi lagi."
"Saya setuju (dengan Marquez), dan sebagai pembalap Anda banyak berpikir dan mungkin Anda bisa mengatakan sesuatu (tentang keselamatan) tetapi sebenarnya itu bukan tugas kami."
"Tugas kami adalah mengendarai motor MotoGP dengan kecepatan 350km/jam dan mengalahkan semua orang di lintasan ini."
Baca Juga: MotoGP Portugal 2023 - Debut di Tim Pabrikan, Bastianini Ingin Teruskan Tren Positif