Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, melemparkan kritik keras terhadap penerapan hukuman pada MotoGP yang tidak konsisten.
Quartararo mengaku tak mengerti bagaimana FIM MotoGP Steward menentukan apakah pembalap pantas dihukum atau tidak.
El Diablo menilai kriteria yang digunakan pihak MotoGP tidak terlalu jelas dalam hal ini adalah penjatuhan hukuman lap panjang atau long lap penalty.
Quartararo memang memiliki pengalaman pahit dengan sikap Steward yang tidak pasti.
Musim lalu, kampiun MotoGP 2021 itu meradang karena hukuman lap panjang yang diterimanya karena insiden saat MotoGP Belanda.
Quartararo dihukum long lap penalty pada seri selanjutnya karena dinilai "terlalu ambisius" saat menyalip Aleix Espargaro (Aprilia Racing).
Kekesalan Quartararo muncul karena pembalap lain tidak dihukum kendati membuat kesalahan yang sama atau bahkan lebih parah.
Insiden antara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin pada GP Qatar, Jack Miller dan Joan Mir pada GP Portugal, Takaaki Nakagami dan Alex Rins pada GP Italia cuma dianggap insiden lomba.
Artinya, tidak ada hukuman apapun.
Baca Juga: MotoGP Portugal 2023 - Kelemahan Honda yang Bikin Marc Marquez Tampil seperti Orang Gila
Pun demikian saat GP Catalunya ketika Nakagami gagal menghentikan motornya setelah start kilat hingga menubruk Bagnaia dan Rins di tikungan pertama.
"Sekarang kita tidak boleh menyalip karena mereka pikir kita terlalu ambisius," sindir Quartararo saat itu.
"Sejak awal tahun beberapa pembalap membuat "RACING INCIDENT" tetapi tampaknya manuver saya terlalu berbahaya."
Inkonsistensi penilaian Steward kembali terlihat saat seri balap perdana MotoGP Portugal pada akhir pekan lalu.
Dua insiden yang hampir sama berakhir dengan keputusan berbeda.
Luca Marini (Mooney VR46 Racing) terbebas dari penalti kendati menyebabkan Enea Bastianini (Ducati Lenovo) mengalami cedera bahu pada lomba sprint.
Marini menyeret Bastianini keluar lintasan karena terjatuh ketika berusaha menyalip rivalnya itu.
Dari sesi yang sama, Joan Mir (Repsol Honda) menerima penalti lap panjang karena menyenggol Quartararo pada lap pertama.
Dibandingkan insiden Marini dan Bastianini, dampaknya tidak lebih buruk karena Quartararo "cuma" melebar dan tidak mengalami luka apapun.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Bela Marc Marquez soal Insiden MotoGP Portugal
Sebagaimana diberitakan Motorsport, Quartararo pun bingung.
"Mereka tidak tahu. Kami mengatakan jika pembalap menabrak pembalap lain dan membuatnya kehilangan waktu atau melukainya, ia akan mendapat penalti lap panjang," katanya.
"Mir mendapat lap panjang, Luca Marini, maaf, dia terjatuh, tapi melukai orang lain hingga bahunya cedera dan tidak mendapatkan apa-apa."
"Saya tidak tahu apa yang mereka lakukan, tapi setidaknya mereka harus melakukan perubahan."
"Dalam pertemuan, itu adalah topik utamanya, kami membicarakannya selama satu jam dan mereka tidak melakukannya."
Sementara itu hukuman terakhir diterima Marc Marquez setelah menyenggol Jorge Martin (Prima Pramac Racing) dan Miguel Oliveira (CryptoDATA RNF) saat lomba grand prix kemarin.
Marquez mendapatkan penalti lap panjang ganda karena kecelakaan yang terjadi saat balapan utama yang durasinya dua kali lebih panjang daripada sprint itu.
Pembalap asal Prancis itu menilai kejadian itu sudah cukup kelewatan.
"Itu sudah di ambang batas. Pada akhirnya hal itu bisa terjadi, tapi sulit," kata Quartararo mengomentari.
Baca Juga: Rebut Podium di Portugal, Vinales Optimistis Teruskan Catatan Positif
"Itu adalah sebuah kesalahan, tapi kemarin terjadi dengan Joan Mir, yang menyentuh saya. Dia dihukum dengan penalti lap panjang."
"Tapi masalahnya bukan penalti lap panjang atau tidak. Pertanyaannya adalah balapan saat itu hanya 12 lap. Hari ini (Minggu) adalah cerita yang berbeda."
"Tetapi pada balapan hari Sabtu, kita harus mengambil risiko jika tertinggal jauh, dan poinnya cuma setengah."
"Jadi maunya apa? Bagi saya, lebih baik untuk menggelar dua balapan penuh daripada sekarang," imbuhnya soal format akhir pekan lomba yang baru.
Baca Juga: Kontroversi Lanjutan dari MotoGP Portugal, Marc Marquez Bisa Lolos dari Hukuman