Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemecatan Julian Nagelsmann menimbulkan perpecahan dua kubu antarpara pemain Bayern Muenchen.
Bayern Muenchen mengambil langkah mengejutkan dengan mendepak Julian Nagelsmann dari kursi pelatih pada Jumat (24/3/2023) lalu.
Pemecatan tersebut disinyalir terjadi karena ketidakcocokan antara Nagelsmann dengan manajemen.
Sebelum pemecatan sang pelatih, para pemain Bayern Muenchen terpecah menjadi dua kubu.
Dilansir BolaSport.com dari Daily Mail, terbaginya kubu tersebut terkait siapa yang menginginkan Nagelsmann bertahan atau keluar.
Setidaknya, ada sejumlah pemain yang dilaporkan mengambil sikap sebelum keputusan pemecatan diumumkan.
Dari sisi pro, terdapat pemain senior seperti Joshua Kimmich, Leon Goretzka, dan Benjamin Pavard.
Baca Juga: Masih Ngebet Datangkan Frenkie de Jong, Man United Dianggap Sedang Permalukan Harga Diri
Selain itu, Matthijs de Ligt dan Dayot Upamecano juga berada di sisi ingin mempertahankan Nagelsmann.
Leon Goretzka sendiri bahkan terkejut mendengar berita pemecatan Nagelsmann saat itu.
"Saya tidak punya masalah dengan Nagelsmann. Saya tidak tahu bagaimana dengan orang lain," kata Goretzka.
"Namun, saya dapat mengatakan bahwa dia tidak kehilangan kepercayaan di ruang ganti."
"Kabar pemecatan Julian sangat mengejutkan! Kami [pemain] semua terkejut," imbuh pemain internasional Jerman itu.
Namun, keinginan Nagelsmann untuk tak lagi menjadi pelatih justru lebih banyak diungkapkan.
Baca Juga: Presiden Catalunya Campur Tangan, Messi Didesak Pulang ke Barcelona
Pemain yang paling punya andil adalah dua kiper Bayern, yaitu Manuel Neur dan Sven Ulreich.
Keduanya tak lagi ingin dilatih Nagelsmann setelah mendepak keluar pelatih kiper Bayern, Tony Tapalovic, yang sudah berada 12 tahun di klub.
Pemain lain seperti Serge Gnabry, Leroy Sane, Jamal Musiala, Joao Cancelo, hingga Sadio Mane juga berada di kubu kontra.
Satu-satunya pemain yang mengambil sikap netral dalam persoalan ini hanyalah Thomas Mueller.
Jika menilik dari performa, pemecatan Nagelsmann memang terlihat tidak masuk akal.
Musim 2022-2023, pelatih berusia 35 tahun itu masih melaju di Liga Champions dengan mencapai perempat final.
Baca Juga: Ingin Bertahan di Chelsea, N'Golo Kante Digoda Paris Saint-Germain
Bahkan dalam perjalanannya, Die Roten tak mengalami kekalahan satu kali pun bersama Nagelsmann.
Secara keseluruhan, dari 37 pertandingan di musim ini, Nagelsmann hanya menderita tiga kali kekalahan di semua kompetisi.
Julian Nagelsmann’s record as Bayern coach:
— B/R Football (@brfootball) March 24, 2023
84 games: 60 W, 14 D, 10 L
71.4% win percentage
1 Bundesliga title
2 German Super Cups
8/8 wins in UCL this season
???? pic.twitter.com/A7oXZ3TEmA
Dengan profilt tersebut, CEO Bayern Muenchen, Oliver Kahn, justru menganggap menurunnya performa jadi alasan pemecatan.
"Saat kami merekrut Julian Nagelsmann untuk FC Bayern pada musim panas 2021, kami yakin akan bekerja dengannya dalam jangka panjang dan itulah tujuan kami semua hingga akhir," kata Kahn.
"Julian berbagi aspirasi kami untuk memainkan sepak bola yang sukses dan atraktif."
"Tetapi sekarang kami telah sampai pada kesimpulan bahwa kualitas dalam skuad kami - terlepas dari gelar Bundesliga tahun lalu - semakin jarang dikedepankan."
Baca Juga: Demi Bawa Lionel Messi ke Amerika Serikat, MLS Siapkan 1 Tawaran Unik ke La Pulga
"Setelah Piala Dunia kami bermain kurang sukses dan kurang atraktif. Fluktuasi besar dalam kinerja telah meragukan tujuan kami untuk musim ini, tetapi juga tujuan kami untuk masa depan. Itu sebabnya kami bertindak sekarang."
"Secara pribadi dan atas nama FC Bayern, saya ingin berterima kasih kepada Julian dan tim kepelatihannya."
"Saya berharap yang terbaik untuk semua orang di masa depan," tutur Kahn mengakhiri.