Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - PSSI membantah telah menerima surat dari FIFA terkait dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Informasi masalah surat dari FIFA ini pertama kali diungkapkan Yesayas Oktavianus.
Pria yang sempat mencalonkan diri menjadi Wakil Ketua Umum PSSI itu dengan terang-terangan menyebut bila FIFA telah membatalkan Piala Dunia U-20 2023.
Bahkan, surat tentang pembatalan itu sudah diberikan kepada pemerintah Indonesia.
"FIFA sudah memang membatalkan Piala Dunia U-20 2023 yang berlangsung di Indonesia."
"Sebenarnya pemerintah Indonesia sudah mendapat surat pembatalan itu dari FIFA tapi mereka belum mau mengumumkan ke masyarakat Indonesia."
"Pemerintah sedang melobi lewat tingkat tinggi lagi sampai nanti ada putusan akhir dari FIFA," kata Yaseyas dalam podcast Good Radio Jakarta, Senin (27/3/2023).
Namun kabar tersebut langsung dibantah oleh PSSI.
Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI memastikan belum ada surat seperti yang telah dijelaskan oleh Yaseyas.
"Belum ada."
"Kalau ada pasti tidak mungkin kita tutupkan."
"Ini kan era keterbukaan profesionalisme di mana kami bisa dari kengurusan PSSI sangat terbuka sekarang."
"Kita banyak mendengar dari klub-klub, suporter dan tadinya besok ada tanda tangan kerja sama yang baik untuk kesejahteraan wasit."
"Tapi kita undur dulu karena hal yang ini tentu menjadi hal-hal yang sangat-sangat penting pada saat ini," tuturnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali.
Pria yang pernah menjabat sebagai Menpora itu menegaskan tak ada surat pembatalan yang dikirimkan FIFA.
"Belum ada, ngawur," kata Zainudin Amali.
Baca Juga: Hasil FIFA Matchday - Gol Debut Jordi Amat Selamatkan Timnas Indonesia dari Kekalahan
Sementara itu, Erick Thohir juga memberikan tanggapannya tentang adanya beberapa negara yang sempat disebut siap menggantikan posisi Indonesia.
Dalam hal ini, pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu tak terlalu mempermasalahkan apa yang terjadi.
Menurutnya, semua keputusan tetap menjadi milik FIFA.
"Ya sah-sah saja, ketika memang ada situasi yang menjadi pembicaraan publik dan media asing menangkap."
"Itu sah-sah saja, tapi tentu kan ini properti FIFA."
"Jadi FIFA yang akan menentukan dan yang paling penting konsekuensi ini yang harus kita antisipasi," tutupnya.