Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelaksana Tugas (Plt) Menpora, Muhajdir Effendy meyakini bahwa Indonesia tidak akan mendapat sanksi berat dari FIFA. Hal ini diyakini karena Indonesia memiliki basis suporter yang besar.
Seperti diketahui, adanya isu terkait Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Mulai dari isu pengalihan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dari Indonesia ke Peru, hingga kabar penolakan timnas Israel datang ke Indonesia untuk berlaga.
Isu penolakan timnas Israel disinyalir membuat FIFA mengambil langkah mengejutkan akhir-akhir ini, yakni drawing Piala Dunia U-20 2023 telah dibatalkan.
Baca Juga: Permintaan Plt Menpora ke PSSI Sebelum Berangkat Bertemu FIFA
Padahal sebenarnya drawing Piala Dunia U-20 2023 direncanakan bakal berlangsung di Bali pada 31 Maret 2023.
Namun, diindikasi karena adanya penolakan dari Gubernur I Wayan Koseter membuat FIFA membatalkan undian tersebut.
Setelah pembatalan undian itu berbagai isu pun berkeliaran.
Termasuk sanksi berat dari FIFA apabila Indonesia batal menggelar Piala Dunia U-20 2023 perkara penolakan Israel.
Menanggapi hal ini Muhadjir mengatakan FIFA sebenarnya paham dengan kondisi Indonesia.
Pria yang juga menjabat sebagai Menko PMK itu mengatakan FIFA tahu Indonesia memiliki basis penggemar sepak bola yang banyak.
Bahkan ia menyebut hampir 70 persen total populasi Indonesia adalah pecinta sepak bola.
Dengan itu, Muhajdir menyakini semua pihak agar berpikir positif agar FIFA tak memberikan sanksi berat.
Ia juga berharap semua pihak agar berupaya Indonesia tetap bisa menjadi tuan rumah ajang dua tahunan tersebut.
Dengan harapan turnamen yang bakal berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 itu tak menabrak konstitusi Indonesia.
“Kan sudah saya sampaikan pokoknya FIFA ini sangat kooperatif, sangat memperhitungkan Indonesia karena kita memiliki jumlah penggemar sepak bola itu 70 persen dari total penduduk kita itu sekitar 189 juta,” ujar Muhajdir Effendy kepada awak media termasuk BolaSport.com di DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/2023) malam WIB.
“Jika FIFA saya yakin tidak akan memberlakukan hal-hal yang sangat merugikan bukan hanya Indonesia tapi juga untuk kepentingan persepakbolaan internasional dengan penggemarnya sekian,” ucapnya.
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan bahwa Indonesia itu memiliki banyak pecinta sepak bola Indonesia.
Untuk itu, ia meyakini FIFA bakal mempertimbangkan hal tersebut sebelum memberi sanksi.
Oleh karena itu, Muhadjir meminta semua pihak untuk tidak panik.
Apalagi membayangkan sanksi-sanksi seram yang akhir-akhir ini diberitakan.
“Kita kan pecandu sepakbola termasuk saya, pasti FIFA akan menghitung itu. Kita optimislah karena itu jangan dibikin seram lah nanti sanksinya begini, jangan publik dibikin panik, dibikin takut,” kata Muhadjir.
Baca Juga: Erick Thohir Bicara Kabar Qatar Gantikan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
“Itu saya kira tidak tepat untuk sekarang ini justru kita harus menebar aura positif, mendapatkan kesatuan,” ujarnya.
Sementara itu, belum lama ini memang diisukan apabila Indonesia batal menjadi tim tuan ruamh Piala Dunia U-20, Indonesia akan dibayangi sanksi terkait pembekuan dari FIFA.
Dengan begitu, Indonesia tak akan bisa mengikuti agenda resmi FIFA.
Bahkan Indonesia akan diperhitungkan kembali dalam pengajuan tuan rumah Piala Dunia hingga Olimpiade.
Untuk itu agar ini tak terjadi, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pun diutus Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi menemui FIFA.
Erick Thohir diharapkan dapat melobi FIFA dengan harapan Indonesia bisa tetap menggelar Piala Dunia U-20 2023.
Erick Thohir sendiri sudah berangkat menuju Doha, Qatar, Selasa (28/3/2023) malam WIB.
Untuk ini Muhadjir menegaskan PSSI akan berdiskusi dengan FIFA sehingga sampai sekarang belum ada putusan resmi.
“Belum (pergantian tuan rumah), kita masih dalam posisi itu tetap diadakan di Indonesia dengan kondisi-kondisi yang kita ajukan,” tutur Muhadjir.
“Ya makanya Ketum PSSI, pak Erick diutus Pak Presiden ke Doha untuk menbahsa itu.
“Ya kita doakan mudah-mudahan ada keputusan terbaik buat Indonesia," ujarnya.