Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Markas Chelsea, Stamford Bridge, menjadi rumah bagi ratusan warga Muslim untuk mengadakan buka puasa bersama (bukber) pada Ramadan kali ini.
Para anggota komunitas Muslim lokal di London, siswa, serta suporter klub diundang dalam acara iftar terbuka di kandang Chelsea pada Minggu (26/3/2023).
Mereka hadir untuk menjalani rangkaian kegiatan yang diadakan Chelsea Foundation dan Ramadan Tent Project.
Ratusan warga Muslim ini mengikuti ceramah keagamaan dan doa bersama oleh Imam Safwaan Hussein dari Masjid Battersea, London.
Kemudian lantunan azan dari Imam Imran Abu Hassan pun mengalun di seisi Stadion Stamford Bridge, menandakan waktunya berbuka puasa tiba.
Setelah itu mereka makan bersama di tepi lapangan sambil berlesehan maupun sebagian duduk di kursi bagian depan tribune.
Masyarakat dari berbagai kalangan usia tampak menyatu padu dalam kegiatan tersebut.
Acara dilanjutkan dengan salat berjamaah di area yang disediakan panitia.
Looks like Stamford Bridge @ChelseaFC is not just a home for the Blues, but also a welcoming ground for all faiths. Hearing the Azhan at the Bridge is a true 'goal' for the Muslim community and a 'win' for football in promoting unity and diversity #OpenIftar #Ramadan2023 pic.twitter.com/xRf6ThxZmP
— Open Iftar (@OpenIftar) March 26, 2023
Dengan program tersebut, Chelsea pun menjadi klub pertama di Liga Inggris yang mengadakan iftar terbuka selama Ramadan di stadion seperti ini.
Kegiatan yang memadukan unsur keberagaman budaya, sosial, dan sepak bola itu juga dihadiri eks pemain The Blues, Paul Canoville, sebagai pembicara tamu.
Canoville dikenal sebagai pemain kulit hitam pertama yang memperkuat Chelsea pada 1981-1986.
"Sangat berarti bagi saya melihat bahwa komunitas itu berkumpul bersama," kata pria 61 tahun yang mengemas 103 penampilan bagi Chelsea.
"Itulah esensi sepak bola, mempersatukan orang-orang bersama."
"Ini pengalaman yang tak pernah saya temui dan pasti ingin saya lakukan lagi."
"Saya bangga dan merasa terhormat diundang dan diminta berbicara hari ini oleh klub," imbuhnya dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
Anggota Parlemen Inggris yang juga fan serta Ketua Chelsea Foundation, Lord Daniel Finkenstein, mengungkapkan acara iftar akbar ini adalah simbol cinta dan rasa hormat bagi setiap orang yang menjadi bagian komunitas.
"Klub sepak bola memahami spiritualitas, tradisi, dan warisan. Itu adalah bagian dari setiap klub dan kegiatan ini merupakan bentuk perayaan dari hal tersebut," katanya.
Baca Juga: 3 Makanan Indonesia Kesukaan Juara Piala Dunia, Cocok untuk Buka Puasa
Kegiatan iftar terbuka bagi komunitas Muslim menyusul digelar oleh anggota klub Liga Inggris lainnya, yakni Brighton (27/3/2023), QPR (30/3/2023), Aston Villa (5/4/2023), dan acara umum di Wembley (15/4/2023).
Chelsea memang memiliki beberapa pemain Muslim dalam skuadnya sehingga nuansa keberagaman amat kental di sana.
Para personel yang menjalankan Ramadan di skuad The Blues termasuk N'Golo Kante, Hakim Ziyech, Malang Sarr, dan Wesley Fofana.
Sebelumnya, otoritas Liga Inggris mencapai kesepakatan untuk menerapkan jeda waktu dalam pertandingan agar memberi kesempatan pemain Muslim berbuka di tengah laga.
Baca Juga: Indonesia Gagal Menggelar Piala Dunia U-20, Ini Contoh Negara Lain yang Dicoret Jadi Tuan Rumah
Pemain diperbolehkan membatalkan puasa dalam jeda yang "natural" selama pertandingan.
Contoh jeda natural itu adalah ketika momen hendak mengambil lemparan ke dalam, saat ada pelanggaran, ataupun jelang tendangan ke gawang.
Mereka mendapatkan waktu singkat untuk minum cairan atau makan gel energi dan suplemen lainnya.
Chelsea hosted the first ever Open Iftar at Stamford Bridge last night, which allows Muslims the opportunity to break their fast together. pic.twitter.com/Z2HWJQDhzG
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) March 27, 2023