Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Hendrawan tidak merasa terlalu istimewa meski anak didiknya pada sektor tunggal putra Malaysia, Ng Tze Yong, telah berhasil menaklukkan tunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen.
Pelatih asal Indonesia itu berusaha untuk tetap mempertahakan sikap membumi, terutama kepada Ng Tze Yong.
Tunggal putra peringkat ke-26 dunia itu belum lama ini memang telah membuat kejutan besar yang terjadi pada turnamen prestisius, All England Open 2023, beberapa pekan lalu.
Ng Tze Yong mengalahkan pemain nomor satu dunia, Axelsen, lewat tiga gim, 21-15, 9-21, 23-21.
Kemenangan itu semakin terasa spesial lantaran itu adalah turnamen debut Ng di panggung turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut.
Meski demikian, Hendrawan tidak lantas berpuas diri.
Apalagi pada abak selanjutnya, Ng juga belum bisa melanjutkan tren positifnya setelah kalah mudah 11-21, 11-21 dari Li Shi Feng.
"Untuk mencapai level atas dunia, dia harus menjadi pemain yang komplit, dan Tze Yong belum ada di sana," ucap Hendrawan dikutip Bolasport.com dari The Star.
Hendrawan juga menegaskan bahwa masih banyak ruang atau celah kelemahan yang harus diatasi Ng.
Baca Juga: Hasil Spain Masters 2023 - Comeback Lalu Tak Berkutik, Ana/Tiwi Lagi-lagi Tersingkir Prematur
Terutama dalam beradaptasi dengan tipe permainan lawan yang berbeda-beda.
"Salah satu kelemahan dia adalah sulit melawan pemain yang memiliki karakter atau pola permainan yang bisa berbeda-beda," tutur Hendrawan.
"Kami sudah menyadari ini selama latihan. Bukan berarti dia tidak mau berjuang keras di setiap laga nya, tetapi memang dia belum mampu untuk melakukannya."
"Kami akan berusaha membantu dia untuk meningkatkan aspek ini," tukas mantan tunggal putra Indonesia itu.
Menurut Hendrawan yang juga mantan tunggal putra peraih gelar Juara Dunia 2001 itu, kemenangan Ng tidak boleh terlalu ditinggikan.
Dalam kacamata kepelatihannya, Axelsen sendiri tampak sedang dalam performa yang kurang menggigit setelah raja bulu tangkis dunia itu juga kalah pada Swiss Open 2023 dari Chou Tien Chen (Taiwan).
Ringkasnya, pelatih berusia 50 tahun itu menilai bahwa kemenangan Ng atas Axelsen mungkin juga dipengaruhi dari menurunnya penampilan Axelsen sendiri.
"Axelsen juga kalah pada semifinal Swiss Open 2023."
"Hasilnya mungkin belum benar-benar luar biasa, tetapi paling tidak ini menjadi progres step by step (dari Ng), jadi ini tetap bagus," ujar Hendrawan.
Baca Juga: Hasil Spain Masters 2023 - Kisah Manis Putri KW Gagal Terulang
Tak cuma itu, Ng Tze Yong juga masih dirasa mengalami kelemahan dari segi fisik yang belum kuat dan prima.
"Tze Yong masih perlu bekerja keras untuk meningkatkan kekuatan dan fisiknya," kata
"Kami tentu tidak bisa langsung berharap tinggi padanya dengan embel-embel penakluk pemain top dunia hanya karena dia mengalahkan Axelsen," imbuhnya.
Setelah ini, Hendrawan mempersiapkan program lathan untuk Ng guna menuju ajang bergengsi berikutnya yakni Kejuaraan Asia 2023 pada 25-30 April 2023.
"Dia baru saja kembali dari Basel pada hari Minggu malam dan kami memberinya dua hari istirahat," ucap Hendrawan.
"Kami akan memantau kondisinya sebelum memberikan lampu hijau untuk kembali latihan. Ada waktu satu bulan sebelum Kejuaraan Asia, jadi kemungkinan dia bisa ikut," tambahnya.
Baca Juga: Hasil Spain Masters 2023 - Rehan/Lisa Pastikan ke Perempat Final dalam 25 Menit