Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - PSM Makassar mengunci gelar juara Liga 1 2022-2023 pada pekan ke-32.
PSM Makassar memastikan gelar juara usai menang di markas Madura United dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Madura, Jawa Timur.
Tambahan tiga poin buat PSM Makassar mengoleksi 72 poin, jumlah tersebut sudah tidak bisa dikejar oleh Persib Bandung di urutan kedua dengan raihan 59 angka.
Gelar juara Liga 1 diraih ini buat klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan setelah 23 tahun.
PSM Makassar bisa dibilang melewati semua hal yang tidak mungkin sepanjang musim ini.
Pasalnya, berbeda dengan saat meraih gelar juara Liga Indonesia di musim 1999-2000, skuat juara PSM Makassar bisa dibilang kalah kelas musim ini.
Pada musim 1999-2000, PSM Makassar banyak diperkuat pemain timnas Indonesia yang berada dalam puncak performa seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Aji Santoso, Miro Baldo Bento, Bima Sakti, Hendro Kartiko, hingga Ortizan Salossa.
Sementara pada musim ini, skuat PSM Makassar banyak diisi oleh anak-anak muda berbakat seperti Ananda Raehan, Dzaki Asraf, Ramadhan Sananta, hingga sosok Sayuri bersaudara.
Baca Juga: Ambisi Persib Menangi 3 Laga Sisa supaya Posisi Runner-up Tak Direbut Persija
Hal tersebut juga didorong oleh persiapan PSM Makassar yang bisa dibilang minim untuk mempersiapkan diri musim ini. Tim berjuluk Juku Eja tersebut hanya menjalani persiapan pramusim melalui Piala Presiden 2022 lalu.
Pernyataan tersebut diakui oleh Bernardo Tavares usai membawa PSM Makassar menang di markas Madura United.
"Terima kasih kita menunggu 23 tahun lamanya," ujar Bernardo Tavares.
"Saya perlu tekankan dari awal musim saya kira tidak ada yang bilang PSM Makassar akan melangkah sejauh ini di akhir musim (juara)," lanjutnya.
Pelatih asal Portugal pun menyebut kesulitan-kesulitan yang dialami pemainnya bakal membuatnya semakin kuat.
"Saya bisa bilang ke pemain bahwa kesulitan-kesulitan yang kita lalui semua atau masa-masa sulit yang kita lalui membuat kita kuat. Masa masa sulit itu menciptakan orang-orang yang kuat, mulai dari staf pelatih, pemain dan suporter kita," sebutnya
Pelatih asal Portugal itu merinci satu persatu kesulitan yang harus dialami timnya sepanjang musim Liga 1 2022-2023.
Pertama, timnya harus mengungsi ke Parepare untuk menjalani laga kandang, karena Kota Makassar tidak memiliki stadion.
Baca Juga: PSM Juara Liga 1 tetapi Gagal Lewati Rekor Istimewa Persib Musim Ini
Selain itu, PSM Makassar juga harus melakoni perjalanan jauh karena mewakili Indonesia di AFC Cup 2022.
Jadwal super ketat antara Liga 1 dan AFC Cup tidak membuatnya surut.
PSM Makassar berhasil menembus partai puncak zona ASEAN untuk turnamen AFC Cup tahun 2022.
"Kita juga harus melalui laga kandang ke Parepare dengan perjalanan yang jauh," ujar Bernardo Tavares.
"Tidak hanya pemain, staf dan suporter juga harus mengalami itu."
"Ini sangat tidak mudah untuk jadi juara Liga 1 atau kita untuk jadi juara di Liga Indonesia."
"Lihat schedule kita setelah mewakili Indonesia, dan membuat nama Liga Indonesia harum di pentas AFC Cup."
"Seberapa ketat schedule kita. Mereka bisa mengubah schedule kita dengan gampang pada saat itu dan inilah yang saya tekankan, bahwa masa-masa sulit tersebut, rintangan-rintangan yang kita lalu membuat kita kuat," tegas pelatih asal Portugal ini.
Baca Juga: Diisukan Merapat ke Persija, Rizky Ridho Sudah Berpamitan dengan Skuad Persebaya
Bernardo Tavares juga tetap mengeluhkan laga penentuan timnya yang tidak disiarkan secara langsung melalui televisi nasional.
"Ini titel besar buat kita, tetapi ini tidak disiarkan di televisi Indonesia,"
"Tentu ini tidak pantas, saya tidak mengerti semua ini."
"Ada banyak masyarakat Makassar yang berpesta di luar sana, tetapi mereka tidak bisa menyaksikan laga PSM Makassar di televisi."
"Jadi kita sebenarnya menyebut Liga 1 sebagai Liga Indonesia atau Liga Jawa?"
" Tetapi saya tetap menghormati klub ini dan saya menghormati aturan yang berlaku,"