Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Teddy Tjahjono, buka suara terkait kembali tim Maung Bandung ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Seperti diketahui, Persib harus mencari markas baru sejak pekan ke-22 Liga 1 musim ini.
Laga kandang melawan PSS Sleman jadi pertandingan terakhir mereka di Stadion GBLA.
Pasalnya, stadion tersebut harus steril karena akan digunakan untuk Piala Dunia U-20 2023.
Namun, turnamen tersebut batal digelar di Indonesia.
Baca Juga: Koleksi Trofi PSM Makassar Semakin Lengkap, Lampaui Persija Jakarta dan Persib Bandung
Teddy Tjahjono menjelaskan jika meski batal, mereka belum bisa menggunakan Stadion GBLA.
Pada pertandingan pekan ke-32 melawan Persis Solo pada 4 April mendatang, pertandingan akan digelar di Stadion Patriot.
Laga tersebut nantinya bisa dihadiri penonton.
Keputusan tersebut berdasarkan hasil rekomendasi dari pihak keamanan.
"Hari ini kita mendapatkan kepastian dari pihak berwenang bahwa Persib bisa menjamu Persis Solo di Stadion Pakansari, Cibinong dengan kehadiran penonton," kata Teddy Tjahjono dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
Persib akhirnya menghormati keputusan tersebut.
Mereka akan menggelar pertandingan dengan aman sesuai dengan proses perizinan yang turun.
"Kami sebagai klub profesional, tentunya harus hormat dan patuh terhadap semua keputusan dari pihak keamanan."
"Agar proses perizinan pertandingan dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Baca Juga: Penyesalan Luis Milla Setelah Persib Bandung Gagal Kejar PSM Makassar di Puncak Klasemen
Teddy menambahkan jika mereka berusaha keras agar Persib bisa kembali ke Stadion GBLA.
Tepatnya pada laga terakhir di kandang saat melawan Persikabo 1973.
Rencana ini masih diusahakan karena stadion tersebut saat ini batal jadi venue Piala Dunia U-20 2023.
"Kami berharap sudah bisa kembali menggunakan Stadion GBLA untuk menjamu Persikabo."
"Setelah Piala Dunia U-20 2023 batal digelar di Indonesia."
"Saat ini, kami tengah mengupayakan perizinan, baik dari pihak PUPR maupun dari pihak keamanan.
"Agar dapat menutup kompetisi di kota Bandung tercinta," ujarnya.