Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Graham Potter Dipecat, Keputusan Chelsea Sudah Salah sejak Depak Thomas Tuchel

By Khasan Rochmad - Senin, 3 April 2023 | 17:15 WIB
Graham Potter dipecat Chelsea, Jamie Carragher nilai keputusan sudah salah sejak memecat Thomas Tuchel. (GLYN KIRK/AFP)

BOLASPORT.COM - Legenda Liverpool, Jamie Carragher, menilai bahwa keputusan Chelsea sudah salah sejak awal dengan memecat Thomas Tuchel dan mengganti pelatih ke Graham Potter.

Graham Potter akhirnya merasakan pemecatan dari Chelsea usai mendapat sederet hasil buruk.

Chelsea seperti sudah habis kesabaran menunggu kebangkitan tim di bawah kendali Graham Potter.

Pada Senin (3/4/2023) dini hari WIB, The Blues resmi mengakhiri ikatan kerja sama dengan pelatih asal Inggris tersebut.

Performa buruk dan inkonsistensi yang ditunjukkan di sepanjang musim 2022-2023 menjadi alasan di balik pemecetan Potter.

Namun, keputusan Chelsea sejatinya sudah salah sedari awal ketika memecat Thomas Tuchel dan menunjuk Graham Potter sebagai suksesor.

Legenda Liverpool, Jamie Carragher, menanggapi pemecatan Potter ini melalui cuitan di akun Twitter pribadinya.

Baca Juga: Sumbang Gol Cantik ke Gawang Napoli, Si Gesit Alexis Saelemaekers: Kami Masih Juara Italia

"Todd Boehly mengatakan dia akan berbeda dengan Roman Abramovich," tulis Carragher seperti dikutip BolaSport.com dari @Carra23.

"Saya bersimpati pada Graham Potter, tetapi itu tak terelakkan."

"Anda tidak mengubah Tuchel untuk Potter. Keputusan konyol untuk memulai lagi," ucap sosok yang membawa Liverpool menjuarai Liga Champions 2005 itu.

Pada September 2022, Tuchel didepak dari kursi pelatih setelah mengalami hasil buruk sebulan setelah dimulainya kompetisi musim 2022-2023.

Potter sejatinya menunjukkan hasil bagus di awal melatih Chelsea.

Dari 10 laga pertama di semua ajang, Chelsea tak terkalahkan dengan mencatatkan enam kemenangan dan empat hasil imbang.

Baca Juga: Erik ten Hag Kesal, Manchester United Tidak Lapar saat Dibungkam Newcastle

Kekalahan perdana terjadi pada laga ke-11, di mana Chelsea tumbang dari mantan klub asuhan Potter, Brighton and Hove Albion, di ajang Liga Inggris.

Setelah sempat menunjukkan performa menjanjikan, Graham Potter malah membuat The Blues menjadi tim medioker.

Potter menjabat selama tujuh bulan sebagai pelaltih Chelsea dengan memimpin dalam 31 pertandingan di berbagai kompetisi.

Menurut statistik yang dikutip BolaSport.com dari Squawka, Chelsea hanya meraih 12 kemenangan, 8 hasil imbang, dan menelan 11 kekalahan.

Persentase kemenangan Potter pun berada di angka 39 persen alias menjadi catatan terendah sebagai seorang pelatih di abad ke-21.

Meski Potter mampu membawa Chelsea melaju ke perempat final Liga Champions, hal tersebut tidak cukup.

Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Italia - AC Milan Salip Inter Milan usai Bantai Napoli, Paulo Dybala Masuk Golongan Elite Francesco Totti

Dalam pernyataan resmi, Chelsea mengucapkan terima kasih atas kontribusi Potter selama di Stamford Bridge.

"Atas nama semua orang di klub, kami ingin berterima kasih dengan tulus kepada Graham atas kontribusinya untuk Chelsea," tulis pernyataan resmi Chelsea, yang dikutip BolaSport.com dari situs resmi The Blues.

"Kami sangat menghormati Graham sebagai pelatih dan sebagai pribadi. Dia selalu bersikap profesional dan berintegritas dan kami semua kecewa dengan hasil ini."

"Bersama dengan para penggemar kami yang luar biasa, kami semua akan mendukung Bruno Saltor sebagai pelatih interim dan tim kami fokus pada sisa musim ini."

"Kami memiliki 10 pertandingan Liga Inggris tersisa dan perempat final Liga Champions di depan."

"Kami akan mengerahkan segala upaya dan komitmen dalam setiap pertandingan itu sehingga kami dapat mengakhiri musim dengan bagus," lanjut pernyataan Chelsea.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P