Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Permasalahan suporter di Indonesia memang tak akan selesai dan masih pelik.
Terbaru kericuhan antar suporter kembali terjadi dalam dua laga yakni PSIS Semarang vs PSS Sleman dan Persib Bandung vs Persis Solo.
Masalah kericuhan suporter di Indonesia khususnya dalam ajang Liga 1 memang hingga saat ini masih menjadi sorotan.
Belum lama ini dalam laga pekan ke-32 Liga 1 2022-2023, terdapat dua pertandingan yang dibarengi dengan kerusuhan antar suporter.
Kericuhan antar suporter pertama terjadi dalam laga PSIS Semarang menjamu PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Semarang, pada Minggu (2/4/2023).
Dalam laga tersebut, pendukung PSIS Semarang dan PSS Sleman saling lempar, sehingga pertandingan sempat ditunda jelang babak kedua.
Meski tak lama laga kembali dilanjutkan dan tim tuan rumah akhirnya menang 5-2 atas tim berjuluk Super Elang Jawa.
Selain itu, teranyar kerusuhan kembali terjadi dalam laga Persib Bandung vs Persis Solo.
Laga yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Selasa (4/4/2023) itu dimenangkan Persib dengan skor 3-1 atas Persis.
Hasil itu pun diwarnai dengan kerusuhan suporter Persib dan Persis Solo yang saling lempar kursi stadion.
Baca Juga: Liga 1 2022-2023 Hampir Berakhir, PT LIB Bakal Paparkan Sistem Baru Musim Depan ke PSSI
Bahkan kursi stadion tersebut seharusnya terpatri, tetapi bisa diambil dan suporter pun saling lempar.
Tentu saja masalah ini masih menjadi sorotan.
Apalagi PSSI juga mencantumkan pembenahan suporter ini dalam blue print atau peta jalan transformasi sepak bola Indonesia yang akan dijelaskan ke FIFA.
Apabila masalah kericuhan suporter ini tak kunjung dibenahi tentu saja akan selalu terjadi.
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali pun mengaku bahwa pihaknya telah meminta Komisi Displin PSSI untuk segera menangani permasalahan ini.
Menurutnya permasalahan suporter ini memang pelik dan tak akan selesai apabila tidak dibenahi dengan benar.
"Iya kemarin kami sudah minta ke Komisi Disiplin untuk menanganinya."
"Memang masalah suporter ini pelik, tapi membenahi dari sisi ini bukan pekerjaan mudah," ujar Zainudin Amali kepada awak media termasuk BolaSport.com di Media Center PSSI, GBK Arena, Jakarta, pada Selasa (4/4/2023).
Lebih lanjut, Amali mengatakan bahwa saat ini suporter sebenarnya sudah ada dalam undang-undang.
Sebenarnya dengan adanya UU itu maka suporter bisa lebih terorganisir lagi.
Untuk menyelesaikan masalah permasalahan suporter ini Amali pun memastikan PSSI nantinya akan menggelar kongres tahunan pada Mei mendatang.
Kongres tersebut nantinya akan menetapkan bidang yang ada ditubuh PSSI, seperti bidang yudisial dan kemudian dua badan adhoc yang baru dibentuk yakni membawahi masalah suporter dan infrastruktur.
Tentu saja hal ini dilakukan demi kebaikan bersama.
Baca Juga: Seusai Piala Dunia U-20 Batal, Menpora Dito Ariotedjo Siap Dukung Program PSSI
"Makanya dalam UU Keolahragaan itu ada pasal soal suporter, soal hak dan kewajiban mereka."
"Makanya suporter mulai mau diorganisir, tadinya kan enggak mau," kata Amali.
"Mudah-mudahan pembenahannya jalan pelan-pelan, karena banyak sekali pekerjaan rumahnya, tapi ada skala prioritasnya," lanjutnya.
Lebih lanjut, terkait kompetisi Liga 1 musim baru 2023-2024 memang belum dipaparkan ke PSSI.
PT Liga Indonesia baru (LIB) selaku operator kompetisi memang belum mempresentasikan sistem kompetisi yang akan dilakukan.
Mantan Menpora periode 2019-2023 tersebut, akan melakukan pemaparan sistem kompetisi baru musim depan.
Awalnya, rencana tersebut akan dilakukan pekan lalu pada 31 Maret 2023, namun karena ada masalah sanksi FIFA ini, maka ditangguhkan.
"Jadi kita lihat nanti sistem apa yang mereka tawarkan untuk Liga 1," tutur Amali.
"Apakah ada beberapa penyesuaian sudah oke dari PSSI dan klub, atau jika ada yang belum kita diskusikan lagi," pungkasnya.
"Saat ini konsep yang belum oke, terkait pembatasan pemain naturalisasi."