Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Real Madrid memiliki ambisi untuk memecahkan rekor 61 tahun saat menghadapi Barcelona di semifinal Copa del Rey 2022-2023.
Duel sengit bertajuk El Clasico akan hadir pada leg kedua semifinal Copa del Rey 2022-2023.
Pertarungan antara Barcelona dan Real Madrid ini bergulir di Stadion Camp Nou, Rabu (5/4/2023) waktu setempat atau Kamis pukul 02.00 WIB.
Menyongsong pertandingan ini, El Real mengincar rekor berusia 61 tahun kontra El Barca.
Dilansir BolaSport.com dari Football Espana, Barcelona tak pernah kalah dalam periode tersebut ketika memenangi duel pada leg pertama.
Sebagai informasi, Barcelona berhasil menang 1-0 dalam duel leg pertama semifinal Copa del Rey saat bertanding di Stadion Santiago Bernabeu.
Dalam sistem gugur, Blaugrana selalu menang dan lolos jika menang atas Real Madrid pada leg pertama.
Terakhir kali hal tersebut tak terjadi adalah saat Real Madrid mampu membalikkan keadaan pada Copa del Rey (yang saat itu bernama Copa del Generalissimo) tahun 1962.
Saat itu, Barcelona dilatih oleh Ladislao Kusbala dengan berhasil menang 1-0 di Santiago Bernabue pada leg pertama.
Satu-satunya gol di pertandingan tersebut dicetak oleh Eulogi Martinez.
Namun, pada leg kedua yang bergulir di Stadion Camp Nou, Real Madrid sukses membalikkan keadaan dengan menang 3-1.
Gelontoran gol-gol Los Blancos dihasilkan dari Paco Gento, Ferenc Puskas, dan Luis del Sol.
Barcelona hanya bisa membalas sebiji gol melalui Pereda.
Baca Juga: Kai Havertz Mendesak Chelsea Segera Temukan Pelatih Anyar Agar Tidak Frustrasi
Hal tersebut menjadi ambisi tersendiri bagi Madrid untuk menumbangkan Barcelona demi menuju partai final.
Selain itu, Carlo Ancelotti juga berniat mengakhiri rentetan tiga kekalahan beruntun yang dialami Real Madrid dalam partai El Clasico.
El Clasico kali ini adalah pertemuan kelima sekaligus yang terakhir pada musim 2022-2023.
Real Madrid berhasil menang 3-1 pada pembuka duel El Clasico musim ini yang terjadi di Liga Spanyol.
Setelah itu, Real Madrid dibuat tak berkutik dengan mengalami tiga kali kekalahan beruntun dari Barcelona di berbagai ajang, termasuk pada final Piala Super Spanyol.
Misi remontada atau membalikkan keadaan menjadi motivasi bagi skuad Real Madrid.