Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Real Madrid disarankan untuk tidak merekrut kembali Jose Mourinho sebagai pelatih. Kenapa?
Kursi pelatih Real Madrid masih diduduki oleh Carlo Ancelotti.
Juru taktik asal Italia itu pun terikat kontrak sampai 2024.
Namun, sebuah kabar mengungkapkan potensi Ancelotti untuk meninggalkan Madrid demi menukangi timnas Brasil.
Lalu siapa pengganti Ancelotti di Madrid nanti?
Menurut mantan striker Italia, Antonio Cassano, Jose Mourinho bukanlah sosok yang tepat untuk menakhodai Los Blancos.
Dia menilai pelatih AS Roma itu tidak peduli pada sepak bola.
"Mourinho seorang pelatih dan komunikator handal. Hari ini, bagi saya dia adalah pelatih yang jika dirinya membesut Real Madrid atau Sanmartinese, itu sama saja," kata Cassano seperti dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Jika Ancelotti pergi ke Brasil, dia bisa pergi ke Real Madrid, tetapi itu karena dia telah memenangi banyak gelar dan karena status yang dimilikinya, kalau tidak dia bisa pergi ke Sanmartinese."
"Kalau Real Madrid tertarik berbicara tentang sepak bola, jangan panggil Mourinho. Jika Sanmartinese ingin melakukan sepak bola dengan cara yang ceroboh, maka mereka akan memanggilnya," tutur Cassano menambahkan.
Lebih lanjut, Cassano membandingkan Mourinho dengan Maurizio Sarri yang kini melatih Lazio.
"Pelatih Lazio mencintai sepak bola dan pekerjaannya, sedangkan yang lain tidak peduli pada sepak bola," ucap eks pilar Roma itu.
"Dia menang, membuat perubahan, dan pintar. Beberapa orang menganggap seolah-olah dia entah siapa, tapi Sarri memainkan sepak bola yang indah, sementara dia (Mourinho) tidak ada apa-apanya."
"Lalu ada orang yang pergi untuk melihat tim, tapi kami tidak tertipu karena orang tahu cara bekerja, berbicara, dan berkomunikasi tentang sepak bola. Mourinho hanyalah sinema. Saya tidak tahu bagaimana Roma dan Mourinho bermain, saya tidak tahu bagaimana hasil bisa datang," pungkas Cassano.
Mourinho pernah mengatur ruang ganti Real Madrid selama periode 2010 hingga 2013.
Di tangan Mourinho, Los Blancos menggapai gelar juara Liga Spanyol 2011-2012.
Pada musim itu pula Madrid memecahkan rekor kemenangan terbanyak dalam satu musim LaLiga (32).
Mourinho juga berjasa menghadirkan titel Copa del Rey 2010-2011 dan Piala Super Spanyol edisi 2012.
Di balik semua prestasi tersebut, sang nakhoda kerap berselisih dengan pemain sendiri.
Cristiano Ronaldo jadi salah satu korban mulut pedas Mourinho semasa keduanya di Madrid.
"Ronaldo tidak mengejar pemain lawan di situasi lemparan ke dalam dan Jose Mourinho sangat marah karena hal itu," kata gelandang El Real, Luka Modric.
"Keduanya berdebat cukup lama di pinggir lapangan. Usai babak pertama, kami kembali ke ruang ganti dan mereka bertengkar."
"Saya melihat Ronaldo yang tampak putus asa dan hampir menangis. Dia berkata, 'Saya sudah melakukan yang terbaik, tetapi dia selalu mengkritik saya'."
"Mourino datang dan mulai mengkritik Ronaldo. Perdebatan mereka semakin memanas hingga ada intervensi dari para pemain agar tidak terjadi perkelahian di antara Mourinho dan Ronaldo," sambung Modric.