Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan Presiden Barcelona, Joan Gaspart, menyarankan Lionel Messi untuk pulang ke Camp Nou usai diperlakukan buruk oleh suporter Paris Saint-Germain.
Paris Saint-Germain semakin dekat untuk berpisah dengan salah satu bintangnya, yakni Lionel Messi.
Pasalnya, sampai saat ini belum ada tanda-tanda La Pulga bakal membubuhkan tanda tangan dalam kontrak baru PSG.
Padahal, masa bakti Messi bersama Les Parisiens diketahui hanya tersisa dua bulan lagi.
Di tengah ketidakjelasan tersebut, suporter PSG justru berulah.
Dalam dua laga terakhir PSG di Liga Prancis, penggemar klub terus menyoraki Messi sebagai bentuk cibiran.
Fan PSG tidak terima lantaran Messi kembali gagal membawa klub ibu kota Prancis berprestasi di Liga Champions.
Baca Juga: Dapat Cemoohan dari Suporter, Lionel Messi Sengaja Diusir dari PSG
Pada Liga Champions 2022-2023, PSG gagal melaju ke babak perempat final usai didepak Bayern Muenchen dengan agregat 0-3.
Pasukan Christophe Galtier takluk 0-1 di kandang sendiri pada leg pertama.
Alih-alih bangkit pada pertemuan kedua, PSG malah kembali dipecundangi Die Roten di Allianz Arena dengan skor 0-2.
Pada Liga Champions 2021-2022 atau musim kemarin, Paris Saint-Germain juga tersingkir di babak 16 besar usai kalah agregat 2-3 dari Real Madrid.
Mendapati Lionel Messi diperlakukan buruk oleh penggemar PSG, Joan Gaspart pun tak terima.
Gaspart, yang menjabat sebagai Presiden Barcelona saat Messi dikontrak klub asal Catalunya tersebut pada tahun 2000, lantas menyarankan kapten timnas Argentina itu untuk pulang ke Camp Nou.
Menurutnya, penggemar Barcelona tak akan pernah bersikap buruk kepada Messi seperti yang dilakukan suporter PSG.
Baca Juga: Sah! Murid Pep Guardiola Antarkan Burnley Promosi ke Liga Inggris
"Jika dia memutuskan berdasarkan alasan ekonomi, dia pasti akan mendapat tawaran yang lebih baik," kata Gaspart seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Namun, jika dia melakukannya dengan hati, tidak ada tempat di dunia yang menginginkan dia sebanyak Barcelona."
"Ini adalah demonstrasi rakyat lainnya."
"Di Paris, mereka bersiul."
"Di sini, kami mencintainya.""
"Ini tidak ada hubungannya dengan uang."
"Klub tidak dalam momen terbaiknya, tapi sekarang dia punya banyak pilihan," imbuhnya.