Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir angkat bicara soal persiapan timnas U-22 Indonesia pada ajang SEA Games 2023.
Pada ajang dua tahunan tersebut, Timnas U-22 Indonesia punya peluang besar untuk berprestasi maksimal.
Pasalnya, Timnas U-22 Indonesia mendapatkan lawan yang di atas kertas dibawah mereka.
Timnas U-22 Indonesia kebagian Grup A pada SEA Games 2023.
Timnas U-22 Indonesia bakal satu grup dengan Kamboja, Timor Leste, Filipina, dan Myanmar.
Praktis hanya Kamboja selaku tim tuan rumah yang merupakan pesaing terberat pada grup ini.
Meski begitu, Timnas U-22 Indonesia tetap melakukan persiapan serius.
Skuat asuhan Indra Sjafri tersebut sudah melakukan pemusatan latihan sejak bulan lalu di Jakarta.
Baca Juga: FIFA Belum Pastikan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023
Sejumlah persiapan sudah dilakukan oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia.
Tentu, salah satu yang ditekankan oleh PSSI terkait persiapan timnas U-22 Indonesia adalah uji coba menghadapi sejumlah tim luar negeri.
"Bukan mimpi, itu adalah tim yang harus dipersiapkan. Makanya itu kan tim U-22 tidak saja disapa oleh presiden dan kita siapkan empat pertandingan dan dua sama tim Lebanon," ujar Erick Thohir saat diwawancarai oleh Liputan 6.
Menurutnya, Timnas U-22 Indonesia harus dipersiapkan dalam waktu yang lama demi prestasi terbaik.
Selain itu, skuat asuhan Indra Sjafri tidak bisa hanya berlatih saja dan perlu sejumlah pertandingan uji coba berkelas melawan tim-tim luar negeri.
Tujuannya, tentu untuk mengasah mental pemain timnas U-22 Indonesia.
"Supaya mereka punya kesempatan tanding dengan tim luar negeri gitu selain dengan dua tim dalam negeri," ujar Erick Thohir.
"Kan kita gak mungkin mempersiapkan tim nasional dalam seminggu dua minggu, nggak mungkin terus nggak ada tanding dan latihan doang."
"Dan kalau hanya bertanding lawan tim dalam negeri saya rasa pressurenya beda."
"Kita saja lawan Burundi aja kan beda, ketika menang 3-1 dengan 3-0 di babak pertama, di babak kedua kita kecolongan satu gol. Di laga kedua, 2-2, kalah lagi 1-2, untung ada gol."
"Yang terpenting adalah mental, yang namanya tim itu tidak hanya skil, tapi perlu waktu juga chemistry antara pemain tetapi yang paling berat ya mental di lapangan," ujarnya.
Erick Thohir masih belum menyinggung masalah psikologis para pemain sepak bola Indonesia.
Namun, pria yang juga merangkap sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara tersebut bakal menempatkan masalah psikologis ini dalam program kerjanya sebagai Ketua Umum PSSI.
"Dan kita tidak pernah bicara psikologi para pemain ya, saya belum pernah, saya belum bikin data-data pemain nasional," ujar Erick Thohir.
"Psikologisnya gimana saya belum pernah itu, itu salah satu inovasi yang saya ingin dorong."
"Dan sempat saya lihat di Paris saya melihat ada alat-alat untuk recovery."
"Nah itu apakah tim nasional kita sudah punya atau belum, saya gak tahu, hal-hal itu kemarin saat isu U-20, fokus saya terbelah kesitu," ujarnya.