Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi memiliki sejumlah catatan penting untuk dua ganda putra muda Indonesia Fikri/Bagas dan Leo/Daniel sebagai evaluasi.
Evaluasi pelatih yang akrab disapa Herry IP itu tidak lepas dari performa Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dalam gelaran Orleans Masters 2023.
Orleans Masters 2023 sendiri merupakan turnamen pamungkas dari lima rangkaian turnamen Eropa sejak bulan Maret lalu.
Sayangnya, dari empat turnamen yang diikuti, skuad ganda putra Merah Putih hanya berhasil membawa pulang satu gelar juara melalui Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dari All England Open 2023.
Kans Indonesia menambah gelar dari petualangan di Benua Biru sebenarnya terbuka saat terjadi All Indonesian semifinal di Orleans Masters.
Di mana Fikri/Bagas bertemu dengan Leo/Daniel, yang akhirnya berakhir untuk kemenangan Fikri/Bagas.
Sayangnya pada laga final, Fikri/Bagas yang berstatus unggulan ketiga di luar dugaan harus puas menjadi runner-up usai kalah dari ganda putra China yang saat itu berperingkat ke-81 dunia, Chen Bo Yang/Liu Yi.
Mereka bahkan harus menelan kekalahan dua gim langsung dengan skor 19-21, 17-21.
Kekalahan itu membuat Fikri/Bagas masih harus menahan puasa gelar sejak menjadi kampiun All England 2022 tahun lalu.
Baca Juga: Kejuaraan Asia 2023 - Tak Lolos Eligible Player, Kento Momota Terancam Absen
Herry IP pun melihat kekalahan tersebut sebagai momen untuk sekaligus mengevaluasi penampilan anak-anak didiknya.
Sorotan datang terutama untuk ganda putra muda Indonesia, khususnya Fikri/Bagas dan Leo/Daniel yang masih sering goyah pada poin-poin kritis.
"Mereka mulai bisa bermain dengan tenang, meski masih ada sedikit kekurangan saat menjelang akhir setiap gim," kata Herry IP dikutip BolaSport.com dari Kompas.id.
Salah satu aspek yang menjadi perhatian pelatih dengan julukan Coach Naga Api itu adalah kesalahan dalam pengambilan keputusan saat mengantisipasi pengembalian lawan.
Ini yang menurut Herry wajib untuk lebih ditingkatkan dan dilatih lagi.
"Misalnya, drive yang harusnya silang, justru diarahkan lurus," kata Herry.
"(Padahal) kalau lurus itu sudah ditunggu lawan karena mereka sudah tahu kebiasaan pemain Indonesia."
"Kekurangan pemain-pemain muda ini akan dibenahi, supaya mereka bisa bersaing dengan pasangan peringkat lima besar dunia, saat kualifikasi Olimpiade," tuturnya.
Sebelum kualifikasi Olimpiade Paris 2024 dimulai pada bulan Mei 2023, tantangan selanjutnya Herry IP dan tim ganda putra Indonesia akan berlanjut pada akhir bulan ini di Kejuaraan Asia 2023.
Baca Juga: Daftar Unggulan Kejuaraan Asia 2023 - 5 Wakil Indonesia Dapat Hak Istimewa, tapi...
Pada turnamen bertaraf selevel BWF World Tour Super 1000 yang akan bergulir pada 25-30 April di Dubai, Uni Emirat Arab itu, ganda putra Indonesia sebenarnya memegang status juara bertahan melallui Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Sayangnya pada edisi kali ini, Pram/Yere tidak bisa mempertahankan gelarnya karena tak lolos dalam daftar eligible player.
Setiap negara hanya maksimal bisa mengirimkan empat wakil di setiap nomor jika keempat wakil itu berada di ranking 1-16 dunia.
Tak ayal, ini akan menjadi tugas besar bagi kompatriot Pram/Yere yang akan tampil seperti Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Leo/Daniel dan Fikri/Bagas.
Mereka yang akan berjuang untuk tetap mempertahankan takhta ganda putra Indonesia di kancah Asia.