Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengamat sepak bola, Yudi Guntara menilai duet lini serang Persib Bandung yakni David da Silva dan Ciro Alves masih kurang kompak.
Penilaian Yudi Guntara tersebut didasari dari pengamatannya sejauh ini.
Menurutnya, David da Silva dan Ciro Alves terlalu bermain secara individu.
Hal itu bahkan sudah terlihat sejak awal kompetisi.
Dari segi statistik, kedua pemain tersebut sejatinya menjadi andalan Persib Bandung di Liga 1 2022/2023.
Terutama dalam menjebol gawang lawan.
David da Silva tercatat telah mengemas 23 gol dari 32 penampilan.
Sedangkan Ciro Alves mengoleksi 10 gol dari 30 laga.
"Berdasarkan pengamatan saya, belum adanya komunikasi atau chemistry atau kekompakan tim."
Baca Juga: Kata Kiper Andalan Shin Tae-yong Setelah Rasakan Debut di Liga 1
"Terutama di lini depan, lebih spesifik antara Ciro Alves dan David da Silva."
"Kedua pemain ini lebih dominan bermain individu atau masing-masing, bahkan hal itu terlihat jelas sejak awal dimulainya kompetisi," kata Yudi Guntara, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.
Lebih lanjut, Yudi Guntara berharap masalah ini dapat segera diatasi oleh Luis Milla.
Namun bila tak ada jalan keluar, pria yang juga pernah menjadi pemain Persib Bandung itu meminta kepada Luis Milla untuk mencari pemain lain.
"Kenapa sektor depan harus diperkuat."
"Seperti yang saya bilang tadi, karena Ciro dan David da Silva cenderung bermain individu."
"Solusinya kalau kondisi itu tidak bisa diperbaiki, maka Luis Milla bisa saja mencari pemain lain yang memiliki kualitas lebih baik dari keduanya."
"Baik itu pemain yang sudah berkiprah di Liga Indonesia maupun pendatang baru," tuturnya.
Baca Juga: Persib Harus Pertahankan Luis Milla Bila Ingin Juara Musim Depan
Masalah kekompakan ini rupanya tak hanya di lini serang.
Lini lainnya mengalami kendala serupa.
Bahkan Yudi menyebut bila para pemain juga lemah dalam hal koordinasi.
"Dalam laga menghadapi Persita, kita benar-benar melihat bagaimana para pemain terpancing emosi oleh permainan lawa."
"Masalah berikutnya, yaitu tidak ada komunikasi, koordinasi dan kekompakan tim per lini."
"Dan yang persoalan yang ketiga adalah karena adanya pemain yang emosi, maka pemain lain pun, seperti Nick Kuipers dan Daisuke Sato yang tidak terbiasa bermain emosional akhirnya terbawa arus dan merusak sistem permainan tim sendiri," ujarnya.