Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo, akan langsung menghadapi dua turnamen yang jaraknya berdekatan setelah pulih dari cedera engkel kaki kiri.
Chico mengalami cedera tersebut pada babak pertama Swiss Open 2023 saat menghadapi Viktor Axelsen (Denmark).
Akibatnya, Chico harus absen pada Spain Masters dan Orleans Masters untuk memulihkan cederanya.
Setelah pulih, pebulu tangkis berusia 24 tahun itu akan tampil pada Kejuaraan Asia 2023 (25-30 April) dan menjadi ujung tombak pada SEA Games 2023 Kamboja (5-17 Mei).
"Persiapan sudah lumayan baik. Pasca cedera, dari minggu kemarin sudah mulai ikut latihan, dan minggu ini sudah full latihan. Beberapa latihan kemarin sudah bisa maksimal. Persiapannya sudah cukup baik," kata Chico kepada media, termasuk BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Chico menjelaskan pada dua turnamen ini dia akan membawa nama pribadi (Kejuaraan Asia) dan tim (SEA Games 2023).
"Pastinya berbeda main beregu dan perorangan. Kalau beregu, saya bermain buat tim, menang bareng, kalah bareng. Tanggung jawabnya lebih besar saja kalau beregu," aku Chico.
Bagi pemain asal Papua tersebut, ini menjadi keikutsertaannya yang kedua pada Kejuaraan Asia.
Pada Kejuaraan Asia 2022, Chico mencapai babak semifinal. Dia gagal ke final setelah ditaklukkan rekan senegara, Jonatan Christie.
"Jika melihat dari persaingan Kejuaraa Asia tahun lalu, kemampuan semua pemain cukup merata, Jadi, tinggal menyiapkan mental, fisik, dan teknik," aku Chico.
Apalagi, jarak antara Kejuaraan Asia ke SEA Games 2023 hanya sebentar.
Baca Juga: Saingi Dinasti Ganda Putra Indonesia, China Punya 1 Catatan yang Lebih Baik
"Pastinya saya akan fight ke dua turnamen ini. Adaa jeda selama tiga hari untuk recovery dan meningkatkan kemampuan sedikit demi sedikit."
"Ada latihan-latihan fisik, selain Kejuaraan Asia di dubai sama istirahat tiga hari itu ada latihan fisik dan tekniknya juga jadi untuk maintain semuanya," ujar Chico.
Chico memasang target juara pada turnamen yang diikutinya. Tetapi, pemilik tinggi badan 180 cm itu memilih fokus satu demi satu dulu untuk mendapat hasil terbaik.
"Untuk mengatur bebab target tentunya dengan persiapan yang baik. Insha Allah hasilnya baik," ucap Chico.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Rionny Mainaky mengatakan bahwa persiapan atlet di pelatnas sejak sebelum All England sudah cukup ketat.
"Hari ini semua atlet yang sudah kembali dari Orleans Masters 2023 sudah ada di Cipayung. Cukup lelah ya. Besok akan mulai latihan di Cipayung, termasuk pemain-pemain yang diandalkan menuju Dubai (Kejuaraan Asia)," tutur Rionny.
"Saya ingatkan mereka karena waktu persiapan sempit. Pemain-pemain kita sudah siap bertanding, tinggal recovery yang bagus. Dalam 1-2 hari ini mereka bisa kondisinya bagus dan mulai minggu depan naik latihan seperti biasa," ucap Rionny.
"Memang tidak gampang, tetapi pelatih saya yakin mereka bisa manage. Saya yakin bisa latihan maksimal dan fighting pertandingan pertama di Dubai.
Melihat banyaknya pemain yang cedera dalam rangkaian turnamen Eropa, Rionny mengakui bahwa cuaca cukup memengaruhi kondisi fisik pemain, selain rentetan turnamen beruntun.
"Memang kemarin baru mulai, Malaysia Singapura, kami bisa konsisten sampai terakhir ambil dua gelar. Ini faktor lokasi cukup jauh, makanan, cuaca dingin dan lain-lain. Tetapi tetap latihan dan bertanding. Untuk cedera tidak terlalu mengkhawatirkan karena kami sudah antisipasi."
"Kami sudah cek apa kekurangannya, kenapa kita cancel karena kondisinya terlalu parah dan mau masuk race to olympic," ucap Rionny.
"Contoh yang cedera Chico, dia sudah normal dan full. Kalau tidak bisa full, sayang karena dia berpeluang menjadi juara. Di level pelatnas utama, target juara, tetapi kami harus tahu. Begitu juga dengan Gregoria, dari All England sampai Swiss Open (semifinal)."
Baca Juga: 'Honda Berhak Protes soal Hukuman Lap Panjang 2 Kali Marc Marquez'
"Kami tetap berkomunikasi meski dia (Gregoria) sudah lelah. Pelatih Indra (Wijaya) juga mengatakan ayo paksa dan akhirnya dia menjadi juara di Spanyol," kata Rionny.
Setelah Gregoria mengikuti tiga turnamen, pelatih memutuskan Gregoria untuk mundur meski ada keuntungan dan kerugiannya. Tetapi, pelatih sudah memperhitungkan.
"Sebisa mungkin, targetnya di dua turnamen. Kalau di race Olympic ini saya jamin dari para pelatih lebih fokus lagi karena itu harus benar benar diperhatikan," ucap Rionny.