Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mantan Insinyur MotoGP Bandingkan 5 Motor, Minus Ducati Terungkap

By Nestri Y - Selasa, 18 April 2023 | 13:30 WIB
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, saat tampil di latihan bebas MotoGP Americas di Circuit of The Americas, Austin, Amerika Serikat, 14 April 2023. (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Mantan insinyur Honda, Giulio Bernadelle, membandingkan masing-masing lima motor pabrikan yang kini meramaikan grid MotoGP 2023. Ternyata Ducati pun tak sempurna.

MotoGP musim ini hanya diperkuat lima tim pabrikan setelah Suzuki Ecstar resmi hengkang.

Kelima pabrikan yang masih bertahan di grid saat ini adalah Ducati, Yamaha, Honda, Aprilia dan KTM.

Yamaha dan Honda mungkin bisa dikatakan sebagai pabrikan Jepang yang masih berusaha bertahan di tengah masifnya peningkatan kompetitor dari Eropa, terutama Ducati.

Pabrikan dari Bologna, Italia itu mengalami peningkatan pesat pada motor Desmosedici GP mereka.

Bahkan motor Ducati sudah menjadi primadona MotoGP saat ini, hingga dijuluki sebagai motor terbaik di grid.

Kendati demikian, menurut mantan insinyurk Honda, Giulio Bernadelle, tetap saja ada sejumlah kelemahan dari pabrikan-pabrikan kuat.

Pun demikian, pabrikan yang mulai dipandang lemah, sebenarnya masih punya sejumlah keunggulan.

Baca Juga: Bagnaia: Motor Ducati yang Terlalu Sempurna Justru Merugikan

Bernadelle yang pernah menjabat sebagai Direktur Teknis tim Konica Minolta pada 2005 silam, pun tak luput menyorot kelemahan Ducati.

Walau dianggap sebagai motor terbaik saat ini, nyatanya dalam kacamata pria asal italia itu, Ducati punya satu kelemahan.

"Itu bukan motor dengan handling terbaik," kata Bernadelle dikutip BolaSport.com dari Moto.it.

Kesulitan handling pada Desmosedici GP mungkin sudah sedikit dirasakan pembalap Ducati sendiri. Tak terkecuali juara dunia bertahan Francesco Bagnaia.

Dia baru-baru ini dibuat marah akibat 'anehnya' Desmosedici GP23 miliknya hingga membuat dia crash dan gagal finis pada MotoGP Americas 2023 pekan lalu.

Kontras dengan Honda yang dinilai Bernadelle memiliki handling ramah. Meski ada beberapa faktor yang mempengaruhi penampilan RC213V justru terlihat sulit dikendalikan.

"Ini adalah motor dengan handling terbaik dan kita melihatnya kemarin (di MotoGP Americas 2023). Itu adalah fitur yang disukai Marc Marquez sejak bertahun-tahun lalu, saat mereka masih di puncak. Sebab Honda bisa jadi tercepat saat mengubah arah," ucap Bernadelle.

Sementara itu, untuk Yamaha, ia menilai secara realistis.

Pabrikan Iwata itu disebutnya masih lemah soal akselerasi. "Akselerasinya kecil dan kecepatannya rendah," ujar Bernadelle.

Adapun kompetitor terkuat Ducati, Aprilia, dikatakannya memiliki prospek cukup bagus karena pengembangannya yang mirip Ducati, tetapi dengan penyesuaian yang lebih ramah.

Baca Juga: Beratnya Jadi Rekan Marc Marquez di Honda, Joan Mir Merasa Tersandera

"Fitur utamanya adalah memiliki mesin yang sangat mirip dengan Ducati," ucapnya.

"Terutama dalam hal performa dan memiliki sasis yang sangat stabil dengan ujung depan yang sangat kokoh. Hal ini memudahkan pembalap saat melakukan pengereman."

Sedangkan KTM, menurut Bernadelle, masih jadi motor yang sulit dikembangkan karena karkateristik RC16 itu sendiri.

"Ini masih jadi motor yang paling sulit untuk dikembangkan dalam hal sasis, dibandingkan empat motor lainnya," tukas dia.

Terlepas dari itu, Giulio Bernadelle menillai semua keunggulan dan kelemahan itu bisa diatasi setiap pembalap masing-masing tim, asalkan dengan pengaturan dasar yang tepat. Itu kuncinya.

"Meski aspek-aspek ini membedakan, tapi perbedaanya dapat dibuat dengan menebak pengaturan dasar yang memudahkan bagi pembalapnya. Sayangnya kesempatan mengeksplorasi untuk mencari set-up terbaik ini mulai sedikit karena sekarang ada Sprint yang memangkas sesi latihan pembalap," ucap Bernadelle.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P