Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebola voli putra Indonesia, Rivan Nurmulki, saat ini tengah mempersiapkan diri mengikuti SEA Games 2023 Kamboja, 5-17 Mei.
Sebagai salah satu pemain terbaik Indonesia, pemain di posisi opposite ini mendapat kesempatan mengikuti Liga bola voli di Jepang selama dua musim yakni 2020-2022. Dia membela tim VC Nagano sebelum tampil pada Proliga 2023
Pengalamannya mengikuti Liga di Negeri Sakura menjadi bekal untuk meningkatkan kemampuan dan bersaing dengan pemain tingkat dunia.
Apalagi, rencananya setelah SEA Games, tim bola voli putra juga akan turun pada Asian Games 2022 yang pelaksanaannya diundur tahun ini ke 23 September-8 Oktober di Hangzhou, China.
"Dulu saya waktu ikut Liga Jepang tidak ada seleksi. Pihak klub melihat video saya saat bermain di Proliga saja karena banyak video di Youtube," kata Rivan kepada BolaSport.com di Padepokan Voli, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Seperti Doni (Haryono) juga diajak ikut Liga Jepang setelah melihat video pertandingannya,"
"Setahu saya, Liga Jepang nomor satu di Asia dibandingkan yang lain karena pemain dunia banyak disana. Liganya juga panjang (enam bulan) ada 10 tim, tetapi putra dan putri dipisah liganya. Kalau di Proliga, putra dan putri jadwal bertandingnya sama," tutur Rivan.
"Disana, sistemnya home-away jadi pindah-pindah. Kalau di Indonesia, tidak ada home-away, hanya tiga bulan. Di Jepang liga berlangsung selama 6-7 bulan sehingga Liga Jepang lebih kompetitif," ucap pemain berusia 27 tahun itu.
Rivan menjelaskan bahwa selama dia bermain di Liga Jepang, lawan yang dia hadapi tidak mudah karena semua tim peserta memiliki kualitas yang bagus.
"Cuaca pasti berbeda karena disana ada musim dingin, makanan disana lebih sehat dan fresh. Yang disana agak sulit menyesuaikan disiplinnya. Misalnya, waktu latihan jam 09.00 pagi disana jam 08.30 pemain lain sudah pada siap," aku Rivan.
"Mereka disiplin latihan dan waktu lebih terasa, Kalau di Indonesia pemain masih ada yang begadang, kalau capek malas. Kalau disana saat latihan, semangat semua. Mau kondisi bagaimana, 2-3 jam waktunya memang untuk latihan," tutur Rivan.
"Saya pertama kali ikut Liga Thailand di tim Nakhon (Ratchasima The Mall) dan membawa tim menjadi juara."
"Saat mengikuti Liga Jepang, tim saya ada di peringkat kesembilan (2020-2021). Terakhir, peringkat tim ke-10 (2021-2022)," aku Rivan.
Selama di Jepang, pemilik tinggi badan 196 cm ini disediakan apartemen oleh tim sebagai tempat tinggal selama mengikuti Liga.
"Kalau bahasa sulit, disana bahasa Inggris juga rada-rada (kurang lancar), Jadi saat berbicara kami pakai pocket (alat penerjemah seukuran hp). Kalau bicara jadi lama karena harus melalui alat terjemah, tetapi memang paling enak disana suasananya," ucap Rivan sambil tertawa.
Dari kompetisi itu, mulai banyak tim Jepang yang mengetahui potensi pebola voli Tanah Air.
"Sistem kontraknya individu, ke federasi cuma membayar fee. Kalau fee ke federasi sudah ada rate-nya dari FIVB (Federasi Bola Voli Internasional)," ujar Rivan.
"Jadi, misalnya federasi minta kamu harus bayar sekian dan meminta bayaran lebih tidak bisa. Kalau di Indonesia masih bisa dinegosiasi."
Sebelumnya, Rivan dan empat pebola voli lainnya mendapat kesempatan mengikuti seleksi.
Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO) mengundang 34 pebola voli putra dan 24 pebola voli putri dari berbagai Negara Asia untuk mengikuti uji coba.
Kandidat datang dari 10 negara yakni Taiwan, Hong Kong, Jepang, Myanmar, Mongolia, Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Uji coba pemain asing untuk Liga Korea Selatan dijadwalkan pada 25-27 April mendatang.
Indonesia terpilih menjadi perekrutan pemain asing untuk berkompetisi pada Liga Korea Selatan.
Sebanyak 10 pebola voli Indonesia terbuka untuk berkarier di negara yang sudah menempati ranking ke-23 dunia untuk putra dan ke-34 dunia untuk putri.
Mereka adalah Rivan Nurmulki, Farhan Halim, Doni Haryono, Agil Angga Anggara, Fahri Septian, Dimas Saputra, dan Rendy Tamamilang pada sektor putra.
"Soal try out ke Korsel saya lebih fokus ke SEA Games karena waktunya mepet. Waktu latihan saja cuma satu bulan," ujar Rivan.
"Kalau terpotong try out, sayang banget karena target kami SEA Games wajib emas. Tadinya saya pikir masih jauh juga waktunya.Tetapi, namanya rezeki tidak ada yang tahu. Biasanya kalau untuk pemain Asia persiapan mencari pemain di bulan Agustus. Tetapi kenapa April seleksinya?"
"Mungkin kalau tidak ada SEA Games, oke. Teman-teman yang lain tidak berangkat juga karena waktu timnas mepet, fokus di timnas dulu saja karena Liga Asia masih akan dimulai Oktober," ucap Rivan.
Meski begitu, Top Scorer Proliga 2023 itu mengakui bahwa dia masih ingin mengikuti Liga Jepang. "Kalau ada tawaran, saya ingin bermain lagi di Liga Jepang," ujar Rivan.
"Populasi Jepang berkurang kalau lihat di berita. Tetapi, kalau di voli mereka lebih banyak timnya daripada Indonesia. Liga 1 ada 10 tim begitu juga Liga 2 juga ada 10 tim. Liga 1 dan Liga 2 itu sama."
"Liga 2 ada pemain asingnya (2 pemain asing). Jadi, sekali liga digelar, banyak tim pesertanya. Kalau di Indonesia, kompetisi proliga saja cuma delapan tim. Baru sekali ini ada 8 tim, biasanya 6 tim, sementara populasi penduduk kita besar," ucap Rivan.
Baca Juga: Boy Arnez Arabi, Debutan Pemain Timnas Voli SEA Games 2023 yang Posisinya Sama dengan Doni Haryono