Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sebanyak 14 pebola voli putri Indonesia sudah menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Padepokan Voli Sentul, Bogor, Jawa Barat, sejak 1 April untuk persiapan SEA Games 2023.
Pada SEA Games 2023 Kamboja yang dijadwalkan pada 5-17 Mei mendatang, tim voli putri Indonesia ditargetkan meraih medali perak.
Namun, untuk mewujudkannya Indonesia menghadapi tantangan berat karena satu grup dengan Thailand, Malaysia, dan Myanmar di Grup A. Thailand tercatat mendominasi raihan medali emas sejak 13 SEA Games terakhir.
"Persiapan sama saja seperti SEA Games sebelumnya. Cuma sekarang kami latihan di bulan ramadhan. Jadi, sedikit terganggu pola istirahatnya karena kami latihan pagi dan malam," kata pebola voli putri Indonesia, Wilda Siti Nurfadhilah kepada BolaSport.com di Padepokan Voli, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Malam juga istirahat hanya sedikit, lalu pagi kami sudah latihan lagi," ucap Wilda.
Tahun ini, komposisi pemain yang masuk timnas untuk SEA Games 2023 sebanyak 60 pemain junior, sementara pemain senior adalah 40 persen.
"Memadukan chemistry sama saja (banyak junior daripada senior). Bagaimana membuat situasi kondusif terus, saling bantu juga. Senior-junior kalau sudah di lapangan, akan sama saja. Jadi, bagaimana cara menikmati dan have fun untuk SEA Games ini," tutur pemain 28 tahun itu.
Wilda adalah salah satu pemain yang berpengalaman dalam tim. Dia sudah terpilih masuk timnas sejak SEA Games 2011.
Dalam kurun waktu tersebut, pemain di posisi middle blocker itu merasakan tidak adanya perubahan berarti pada tim putri.
"Jujur sebenarnya progress-nya kurang sekali, tidak ada banyak perubahan. Bahkan, bisa dibilang sama karena dari persiapan untuk tahun sekarang bahkan hanya satu bulan, tidak ada TC (Training Camp) jangka panjang," ucap Wilda.
"Jadi, target (medali) perak itu cukup sulit sebenarnya. Tetapi, tidak ada yang tidak mungkin karena kami bisa fight lawan Vietnam."
"Kalau dibilang kurang, masih tetap kurang sih persiapan, mungkin dari PB untuk try out keluar tidak ada. Sebelum Proliga, seharusnya kami ada TC jangka panjang, mungkin nanti dipotong Proliga kami gabung lagi, itu tidak ada," tutur Wilda.
"Jadi, benar-benar pure satu bulan, pemain Proliga yang terbaik diambil. Kami TC, diharuskan dapat medali, jadi cukup sulit untuk kami," aku Wilda.
Tetapi, kondisi tersebut harus diterima Wilda dan kawan-kawan.
"Kalau hal seperti itu (berbicara) tidak ada, bahkan sebelum tahun ini pada SEA Games 2021 tim putri hampir tidak dikirim. Apalagi, kami jadi SEA Games mandiri. Kadang berpikir, sayang saja anak-anak junior sekarang punya potensi yang luar biasa kayak Mega, Medi, dll," ucap Wilda.
"Terus tidak diberangkatkan karena tidak ada medali. Itu sangat disayangkan karena bagaimana kam bisa mendapat medali, sedangkan try out saja kami tidak pernah untuk SEA Games. Untuk jangka latihannya cuma sebentar. Jadi, pressure buat pelatih juga sangat berat."
Saat ini, tim voli putri Indonesia dilatih oleh Alim Suseno yang menjalani debut sebagai pelatih timnas pada SEA Games 2023.
"Pendekatan Alim Suseno bagus sekali menurut saya. Kalau di luar lapangan seperti sosok ayah, dia dekat dengan anak-anak. Di lapangan, dia serius juga, Jadi, tidak ada jarak dengan anak-anak," aku Wilda.
"Dengan keadaan seperti itu menyikapinya Wani (Berani) aja sih. Ya sudah kami punyanya ini, bagaimana caranya kami memaksimalkan ini, tidak usah lihat kurangnya apa. Kelebihan apa yang kami punya, kami gaskan saja," ucap pemain asal Bandung itu.
Wilda menyayangkan Indonesia memiliki pemain-pemain bagus, tetapi tidak memiliki kesempatan mengikuti kompetisi di luar negeri.
"Kami tidak jauh dengan Vietnam. Bedanya mereka melalukan TC jangka panjang, mereka ikut try out ke luar, tidak hanya untuk SEA Games multievent, tetapi juga single event," ujar Wilda.
"Bahkan, Filipina mungkin bisa lebih maju dari kita. Kami SEA Games melawan Filipina, tetapi di balik itu Filipina mengikuti kejuaraan lebih banyak."
"Bosan sih tidak, hanya sangat disayangkan saja. Saya merasakan perak pada 2017 itu sekali saja. Selebihnya saya merasakan perunggu terus," aku Wilda.
Soal ditanya mau ikut SEA Games hingga kapan, Wilda belum bisa memprediksi.
"Mau ikut SEA Games sampai kapan? saya bukan orang yang ambisius. Saya hanya menjalani apa yang harus saya jalani saja. Saya jalani untuk SEA Games targetnya ini," kata Wilda.
"Besok saya jalani Proliga targetnya ini, tidak muluk-muluk saya harus-harus. Segimana jalannya, kalau memang saya harus stop, saya akan stop."
Berpengalaman mengikuti SEA Games, Wilda mengenang bagaimana dia pertama kali tampil pada SEA Games saat masih berusia sekitar 16-17 tahun.
"Sekarang juga masih 17 ha-ha-ha. Pasti saya belajar dari situasi, dari keadaan juga, semua orang berubah, teman berubah, pelatih juga berubah. Tambah lama tambah belajar, bertemu orang baru belajar, bertemu watak baru belajar," tutur Wilda.
Baca Juga: Cerita Rivan Nurmulki Ikuti Liga Jepang, Kesulitan Bahasa hingga Hadapi Budaya Disiplin Tinggi
"Untuk diri saya juga belajar bagaimana cara menyikapi junior atau senior. Bagaimana caranya menjadi penengah diantara pelatih dan pemain. Saya banyak belajar," ucap Wilda.
Di tengah persiapan SEA Games, Wilda dan Megawati Hangestri Pertiwi dan Mediol Stiovanny Yoku mendapat panggilan untuk mengikuti seleksi pemain asing untuk Liga Korea Selatan.
Namun, Wilda memilih fokus lebih dulu untuk SEA Games 2023.
"Fokus ke SEA Games dulu, kalau misalnya bisa diikuti saja. Sebenarnya kemarin hanya iseng karena kirim video lewat agen manajer. Jadi, memang sengaja mengirim video habis itu kalau untuk putri try out lewat video, yang putra harus datang ke Korea," ujar Wilda.
Saat ini, pemain putri yang pernah mencicipi liga di luar negeri adalah Mega yakni Liga Vietnam dan Thailand.
"Kalau yang dulu-dulu belum ada pemain putri yang mengikuti liga di luar negeri. Di Indonesia kurang kayak Filipina dalam menjual atlet-atletnya. Agen-agen yang ada juga baru muncul sekarang seperti menaikkan nama-nama atlet-atlet Indonesia."
"Kebetulan yang putra sudah mulai banyak nih yang muncul. By video dulu. Kalau mereka berminat, lalu try out ulang. Liga yang bagus kalau Asia itu masih Jepang yang nomor satu," ucap Wilda.