Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kepala Tim LCR Honda, Lucio Cecchinello, percaya Honda masih di jalur yang benar. Honda hanya butuh waktu untuk membuktikan cara kerja yang kolot bisa memberikan hasil nyata.
Cecchinello sangat yakin dengan pendapatnya soal Honda.
Walau pihak di kanan-kiri menganggap bahwa Honda harus meninggalkan budaya yang konservatif, pria asal Italia itu justru berpikir sebaliknya.
Seperti diketahui, lebih dominannya pabrikan-pabrikan Eropa di MotoGP saat ini dipandang sebagai buah dari pengembangan yang lebih berani.
Adapun pabrikan Jepang masih berorientasi dengan dampak proyek lomba terhadap penjualan motor di pasaran.
Salah satunya adalah keengganan mereka untuk mengembangkan aero dan ride height device secara agresif karena dinilai kurang bermanfaat dalam penggunaan sehari-hari.
Akan tetapi, kemenangan Alex Rins di MotoGP Americas 2023 membuat Cecchinello semakin yakin bahwa Honda bukannya salah jalan.
Dia berpendapat bahwa hanya butuh kesabaran untuk menantikan kebangkitan pabrikan tersukses di MotoGP itu.
"Pabrikan Jepang itu pendekatan kerjanya sangat terstruktur, terkadang saya bisa bilang konservatif," ujar Cecchinello dikutip BolaSport.com dari GPOne.
"Memang kalau dipandang dari mental orang Barat, sulit membayangkan mengapa perubahan yang lebih penting dan cepat tidak bisa dilakukan."
"Tetapi begitulah cara mereka bekerja."
Cecchinello mengambil contoh proses panjang yang dilalui Honda saat berusaha kembali ke Formula 1 pada 2015.
Honda sempat berada di bawah tekanan karena performa medioker McLaren yang mesinnya mereka pasok hingga 2017.
Akan tetapi, titik balik dialami Honda setelah mendapatkan kepercayaan dari tim besar lainnya yaitu Red Bull Racing.
Kolaborasi keduanya menghasilkan gelar juara pada 2021 melalui Max Verstappen yang berhasil memutus dominasi Mercedes.
"Coba lihat saja seperti di F1. Mereka kembali dan memiliki banyak masalah dengan McLaren," ujar Cecchinello.
"Tapi mereka membenahi mesinnya dan sekarang mereka memiliki mesin yang sangat bersaing dan memenangkan kejuaraan dunia."
"Di sini (MotoGP), pendekatan mereka juga sama."
"Anda harus bersabar dengan mereka karena mereka itu bekerja dari hal-hal mendetail sampai yang kecil-kecil."
Baca Juga: Tanggal Comeback Bocor, Enea Bastianini Diprediksi Tampil pada MotoGP Spanyol 2023
"Tapi semua itu ada alasannya. Dan mereka membuat sesuatu yang berfungsi dengan sempurna."
"Sistem dan ritme bekerja mereka mungkin terlihat lamban, tetapi Anda harus bersabar."
"Coba dilihat dari sejarah balap motor ini, Honda adalah yang paling sering menang.
"Dan saya sangat bangga bisa bekerja sama dengan mereka," sambung mantan rival Valentino Rossi ini.
Di sisi lain, Cecchinello merasa krisis yang dialami Honda tidak terlepas dari persaingan yang makin merata di MotoGP.
Kuncinya kini hanya tinggal dari pola pikir pembalap itu sendiri terhadap si kuda besi.
"Jika kehilangan 0.3 detik saja, pembalap sudah bisa kehilangan 10 posisi," ucap Cecchinello.
"Sekarang semuanya tergantung dari pembalap itu sendiri. Kemenangan itu penting bagi seorang pembalap."
"Dalam hal ini, dia (Alex Rins) memiliki bakat dan sudah memantapkan pikirannya dan punya keyakinan bahwa motornya mampu menang."
"Dia pernah melakukanya, jadi dia mendorong diri lebih jauh karena dia mencari level performa yang membuatnya menang," ucapnya.