Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Suatu Saat Marc Marquez Mungkin Tergoda Lihat Hasil Adiknya di Ducati

By Nestri Y - Sabtu, 22 April 2023 | 18:30 WIB
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia berjabat tangan dengan Marc Marquez (Repsol Honda) di podium Sprint MotoGP Portugal, Sabtu, 25 Maret 2023 (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Legenda MotoGP, Wayne Rainey, berpendapat bahwa Marc Marquez bisa saja tergoda untuk pindah ke Ducati jika terus melihat hasil bagus adiknya.

Juara dunia GP500 tiga kali itu berpendapat demikian karena keberhasilan Alex Marquez dalam menemukan kecepatan dengan motor Desmosedici GP dalam waktu singkat.

Pembalap Gresini Racing itu sudah mengemas pole position dan podium hanya dalam dua seri dalam musim debutnya.

Pembalap yang akan berusia 27 tahun pada 23 April 2023 esok sudah merasa sangat padu dengan motor Ducati yang sedang mendominasi.

Inilah yang membuat desas-desus peluang Marc Marquez untuk berpindah hati dari Honda ke Ducati.

Apalagi Marquez bersaudara masih tinggal serumah.

Bertukar informasi tentu memungkinkan walau kontrak dengan tim masing-masing melarang mereka untuk melakukannya.

Wayne Rainey makin yakin karena Marc Marquez sedang berada dalam situasi di mana dia butuh sebuah perubahan.

Selain karena motor Honda yang masih jauh dari ekspektasinya, Si Semut dari Cervera tidak bisa lagi mengambil risiko besar seperti biasanya.

Baca Juga: Meski Babak Belur, Bagnaia Tetap Kandidat Terkuat Juara MotoGP 2023

Aura tak tersentuh Marquez bak menguap saat dia kini telah melewatkan 27 dari 55 balapan sejak cedera parah yang dialaminya pada balapan seri pembuka musim 2020.

"Sedikit udara segar di tim lain. Saya yakin pikiran itu terlintas di benaknya," kata Wayne Rainey kepada MotoGP.com, seperti dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

"Sekarang dia melihat apa yang adiknya lakukan di Ducati, dia mungkin akan memikirkan gagasan ini," lanjutnya.

Rainey juga mengomentari performa motor Honda yang pernah dirasa Marc sedikit asing baginya sejak ditinggal absen lama.

Inilah yang bisa jadi membuat 'chemistry' Marc dengan RC213V sedikit hilang hingga melakukan beberapa kesalahan sendiri di lintasan.

"Cara terbaik adalah meminimalisir kesalahan," kata Rainey.

"Bagaimana caranya? Ya dia harus memiliki motor yang membuat dia merasa nyaman. Tapi sayangnya sepertinya motornya sekarang tidak seperti itu."

"Ketika saya melihat orang lain dengan motor ini (Honda), mereka masih harus melakukan banyak hal dengannya."

Bagi Rainey, meminimalisir kesalahan makin penting karena kondisi fisik Marc yang terus dihantam cedera.

Baca Juga: Bagnaia Tak Perlu Marah-marah ke Ducati, Data Telemetri Bersaksi Ia Keluar Jalur Racing Line Sejauh 30 Cm

"Saya sangat kasihan melihat Marc dalam situasi ini," ujar Rainey.

"Dia terjatuh berkali-kali dalam kariernya. Tadinya dia bisa bangkit seperti manusia karet. Hanya saja, insiden selama beberapa tahun terakhir telah membawa dampak," imbuhnya.

Luapan rasa iba Rainey tidak lepas dari pengalamannya sendiri.

Kecelakaan saat GP Misano pada 1993 membuat Rainey harus mengakhiri karier lebih cepat karena kelumpuhan dari bagian pinggang hingga kaki.

Mantan pembalap berusia 63 tahun itu berharap Marquez bisa tampil lebih aman mengingat juara dunia delapan kali itu tidak perlu membuktikan apapun lagi.

"Marc tidak perlu membuktikan apapun lagi," kata Rainey. "Saya pikir dia mengerti apa yang sedang terjadi."

"Jika segala sesuatunya tidak berjalan dengan mudah, kita hanya perlu menunggu motornya untuk menjadi lebih baik," ucapnya lagi.

Baca Juga: Bos LCR Bela Cara Kerja Honda yang Kolot, Kuncinya Sabar

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P