Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ada dosa masa lalu dari Ole Gunnar Solskjaer dengan lahirnya Harry Maguire yang jadi raja blunder di Manchester United.
Manchester United diketahui merekrut Harry Maguire dari sesama tim Liga Inggris, Leicester City pada musim panas 2019.
Demi mengangkut Maguire, Manchester United rela memecahkan rekor transfer.
Dana senilai 87 juta euro (sekitar Rp1,40 triliun) menjadi mahar yang dikeluarkan Setan Merah untuk mengangkut Maguire dari Leicester.
Pembelian tersebut menjadi yang termahal sepanjang sejarah untuk seorang bek tengah, mengalahkan rekor milik Virgil van Dijk sebelumnya.
Pada akhirnya Maguire menggantikan posisi Ashley Young sebagai kapten Manchester United di tengah musim 2019-2020.
Ban kapten beralih ke lengan Maguire seiring kepindahan Ashley Young ke Inter Milan.
Baca Juga: Dua Alasan AC Milan bakal Gagal Rekrut Kyle Walker dari Man City
Jabatan kapten dan posisi utama sebagai bek tengah akhirnya dimiliki oleh Maguire di bawah arahan Ole Solskjaer yang menjadi pelatih utama pada musim perdananya.
Didatangkan mahal-mahal ke Old Trafford, Maguire justru tampil kikuk.
Bukannya penampilan solid di pertahanan, justru blunder yang kerap kali dihadirkan oleh Maguire.
Rasa aman tidak dimiliki oleh David de Gea selaku penjaga gawang Manchester United.
Blunder yang kerap dihadirkan oleh Maguire sampai saat ini justru lebih banyak merugikan tim.
Tidak salah jika jebolan akademi Sheffield United itu dijuluki sebagai raja blunder.
Tak sampai di situ, kehadiran Maguire juga memakan korban di Manchester United.
Baca Juga: Di Luar Kandang Man United Tampil Cupu, Cuma Petik 1 Poin Lawan Tim 9 Besar
Di era Ole Gunnar Solskjaer, sosok yang dirugikan adalah bek asal Argentina, Marcos Rojo.
Diangkut dari Sporting CP kala era Louis van Gaal berkuasa, Rojo tergusur perannya seiring kehadiran Maguire.
Dirinya hanya memainkan satu laga di Liga Inggris untuk Manchester United pada musim 2019-2020.
Kondisi tersebut akhirnya membuat Rojo angkat kaki pada musim dingin 2020 dengan status pinjaman di Estudiantes.
Bek berusia 33 tahun tersebut akhirnya dilepas permanen oleh Setan Merah pada Februari 2021 ke Boca Junior dengan status bebas transfer.
Baru-baru ini Rojo melancarkan kritikan pedas kepada Maguire.
Dirinya sudah menilai bahwa Maguire tak layak untuk bermain sebagai bek di Manchester United.
Baca Juga: Ingin Pulangkan Lionel Messi, Barcelona Harus Selesaikan Dahulu 4 Masalah Krusial
Namun, sikap dari Ole Gunnar Solskjaer yang membuat bek berusia 30 tahun tersebut selalu menjadi utama.
"Pada tahun 2019 saya bermain di Liga Europa, tetapi saya sangat marah dengan pelatih Manchester United karena dia memainkan Maguire alih-alih saya, yang syukurlah akhirnya mereka menariknya keluar dari susunan pemain utama untuk Licha Martínez," kata Rojo, dikutip BolaSport.com dari Tyc Sports.
"Suatu hari saya pergi ke kantor Solskjaer untuk memberitahunya agar membiarkan saya pergi ke klub lain atau dimasukkan ke dalam susunan pemain inti."
"Namun, dia mengatakan kepada saya bahwa Maguire harus bermain ya atau tidak karena uang yang mereka bayarkan untuknya."
"Dia [Maguire] sudah membuat kesalahan besar dan saya berkata kepada Solskjaer: 'Brengsek, biarkan saya bermain karena orang ini membuat kesalahan besar setiap minggu," tutur Rojo menambahkan.
Amarah Rojo akhirnya bisa terjawab seiring keberadaan Erik ten Hag di kursi pelatih Manchester United.
Erik ten Hag lebih kerap memainkan duet Raphael Varane dan Lisandro Martinez, alih-alih memasang Maguire.
Baca Juga: Bikin Ruang Ganti Barcelona Gaduh, Raphinha Siap-siap Ditendang Xavi
Tercatat bersama peraih 20 gelar Liga Inggris tersebut, Maguire baru menjalani peran sebagai starter dalam tujuh laga pada musim 2022-2023.
Meski dalam kondisi bugar, Maguire juga kerap kali ditinggalkan di bangku cadangan.
Cedera yang menimpa Varane dan Martinez justru bukan menjadi berkah bagi Harry Maguire.
Lini pertahanan menjadi milik duet Luke Shaw dan Victor Lindelof.