Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Barcelona memberikan tugas yang berat bagi debutan yang baru berusia 15 tahun tetapi sudah diminta untuk meniru Lionel Messi.
Laga Barcelona versus Real Betis pada pekan ke-32 Liga Spanyol, Sabtu (29/4/2023) di Camp Nou, menandai lahirnya debutan baru bagi tuan rumah.
Xavi Hernandez selaku pelatih Barcelona membuat keputusan berani di laga tersebut.
Tim asuhan Xavi Hernandez sudah mengunci kemenangan 4-0 saat pertandingan memasuki menit ke-82.
Tidak heran jika Xavi berani menurunkan striker berusia 15 tahun, Lamine Yamal.
Penampilan Lamine Yamal menjadikannya sebagai debutan termuda Barcelona di Liga Spanyol.
Bermain dalam 10 menit terakhir pertandingan, Yamal berhasil memukau Xavi dan para suporter.
Xavi pun merasa bangga karena keputusannya menurunkan pemain baru dirasa tepat.
Baca Juga: Karim Benzema Meledak di Bulan April, Hattrick Bikin Hattrick buat Real Madrid
"Saya memberi tahu Yamal untuk mencoba banyak hal dan dia menyanggupinya," kata Xavi seperti dilansir BolaSport.com dari ESPN.
"Dia bahkan hampir mencetak gol tetapi kiper Real Betis menggagalkan peluangnya," ucap pelatih asal Catalunya tersebut.
Meski masih berusia 15 tahun, Yamal dibanggakan Xavi karena memiliki kepercayaan diri tinggi.
Sang striker berlari tanpa takut dan percaya diri memamerkan kemampuan yang dia miliki.
Pergerakan Yamal di area pertahanan Real Betis juga membanggakan Xavi.
Namun, Yamal jelas harus menerima beban berat yang hadir begitu dia melakukan debut.
Striker bernomor punggung 41 tersebut harus rela disamakan dengan Lionel Messi dan Ansu Fati.
Baca Juga: Rafael Leao Setuju Perpanjang Masa Bakti di AC Milan, tapi Masih Ada 1 Masalah yang Menghantuinya
"Yamal pemain yang mirip keduanya dalam hal kemampuan dan bahaya yang dia bawa ke area pertahanan lawan," kata Xavi.
"Kehadirannya bisa menandai era baru dalam tim ini," ujar Xavi menambahkan.
Lionel Messi masih menjadi debutan tersukses dengan prestasi mentereng selama 17 tahun di Barcelona.
Berkat Messi, tim berjulukan La Blaugrana tersebut mampu menambah gelar Liga Champions sebanyak empat kali.
Perbandingan dengan Messi jelas menjadi tugas berat yang harus dipikul oleh Yamal.
Namun, La Blaugrana di bawah asuhan Xavi berhasil kembali bangkit merebut status elite.
Jika diberi kesempatan tampil lebih banyak, Yamal bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya.